Salah satu peserta Piala Dunia Rusia 2018, Peru, beruntung bisa berpartisipasi di pesta bola terbesar antar negara tersebut. Ini menjadi kali pertama mereka tergabung setelah terakhir kali mencicipinya tahun 1982. Gegap gempita seketika dirasakan semua orang di Peru, tak terkecuali suporternya.
Edgar, salah satu pendukung Peru yang datang langsung ke Rusia memiliki pengalaman unik di Piala Dunia tahun ini. Menempuh perjalanan panjang nan melelahkan bersama Manuelito, kakek berusia 80 tahun, sama sekali bukan halangan buatnya demi mendukung tim kebanggaannya.
Klik: Dituding Seksis, John Terry Dibully di Sosmed
Agar tidak mengeluarkan banyak uang, mereka dan rombongannya mengaku ngecer tiga kali penerbangan termurah dan melakukan 10 jam perjalanan darat menggunakan kereta api menuju Saransk.
"Perjalanan itu sangat brutal buat saya, mau bagaimana lagi, saya tidak mungkin melewatkan (Piala Dunia) ini. Kami telah lama menunggu, sangat lama. Saya ingin menyanyikan lagu kebangsaan Peru di negara lain," kata Edgar disadur dari BBC.
Pengorbanan Edgar dan kelompok suporter Peru lainnya belum terbayar. Peru kalah 0-1 di laga pembuka kontra Denmark. Ketakutan terbesar tentunya adalah tersingkir lebih awal dari harapan, sesuatu yang sangat tidak diharapkan Pedro alias Perrito, pendukung Peru lainnya yang bahkan rela berhenti kerja demi terbang menuju Rusia.
Perrito pergi bersama temannya yang bernama Alexis. Keduanya mungkin lebih gila ketimbang Edgar dan Manuelito. Bagaimana tidak, dengan uang seadanya, dibutuhkan waktu dua bulan perjalanan untuk sampai ke Rusia dari Peru. Alexis bahkan membobol semua tabungannya untuk Piala Dunia 2018.
Klik: Prediksi Argentina vs Kroasia: Menanti Gol Messi
Alexis dan Perrito menceritakan, perjalanan ke Madrid paling boros. Dari sana, keduanya tidur di sofa di penginapan usang, menumpang perjalanan laut menuju Finlandia, semua yang murah meriah atau bahkan gratis ditempuhnya sekali pun menyiksa. Saat mereka merasa pengorbanannya sudah luar biasa, mereka bertemu dengan seseorang yang mengayuh sepeda dari Italia, dan makin termotivasi untuk sampai di Yekaterinburg tepat waktu.
Edgar, Manuelito, Alexis, dan Perrito beruntung masih bisa sampai ke Rusia dan menyaksikan timnas Peru berlaga. Kisah sedih tapi lucu justru dialami seorang pendukung Meksiko, Javier. Ia dilarang pergi ke Rusia bersama teman-temannya oleh istrinya sendiri.
Teman-temannya tidak kehabisan akal. Menggunakan minivan, mereka berkendara dari Meksiko menuju Rusia sembari membawa replika Javier dari kardus dan membawanya sepanjang perjalanan. Mereka menganggap Javier tetap ikut meski berbahan dasar kardus.Fans can be real heroes at #WorldCup, too! These 4 Mexicans came to Russia by minibus (yes, from ???????? to ????????!) and brought a cardboard figure of their friend whose wife didn’t let him go. Now Cardboard Javier is a worldwide social media star! #IngueSuMatrushka pic.twitter.com/5HR0WChJpX
— Russian Embassy, UK (@RussianEmbassy) June 19, 2018
Aksi tersebut mendapat perhatian dari pemerintah Rusia. Melalui Kedutaan Besar, rombongan Javier mendapatkan apresiasi. Bahkan, mereka ditasbihkan sebagai pahlawan bangsa oleh Rusia.
"Suporter juga bisa menjadi pahlawan sebenarnya di Piala Dunia! Empat orang Meksiko ini datang ke Rusia menggunakan minivan (ya, dari Meksiko ke Rusia), dan membawa karton dengan gambar temannya yang malang karena tidak boleh ikut istrinya. Sekarang, Javier Karton menjadi bintang sosial media dunia!" tulis Kedutaan Besar Rusia di akun twitter resminya.#IngueSuMatrushka por las calles de Moscú #Rusia2018 pic.twitter.com/LXbWRbsFmy
— Eugenia Károlyi (@EuKarolyi) June 19, 2018
Pesta Bola Piala Dunia 2018 seyogyanya dirayakan dengan penuh suka cita. Magis sepak bola menyihir suporter untuk melakukan apa pun demi sesuatu yang mereka cintai.
Video: Salam dari Rusia, Jalan-jalan di Krasnaya Ploshad
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)