Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Edilburga Wulan Saptandari, membagikan tips menyusun resolusi anti gagal. Dia menyampaikan sebelum menyusun resolusi baru, baiknya mengevaluasi hal-hal yang telah dilalui selama setahun ke belakang.
Misalnya, resolusi yang ditetapkan tahun sebelumnya menjalani hidup lebih sehat dengan rutin berolahraga. Namun, pada praktiknya baru memasuki Februari olahraga sudah tidak dilanjutkan lagi.
“Nah, ini dievaluasi, kenapa tidak bisa dilakukan dengan baik? Oh ternyata karena sulit membagi waktu atau hilang semangatnya atau juga karena tidak ada motivasi internal karena hanya ikut tren saja. Hal ini harus dilihat supaya untuk menyusun resolusi tahun depan tidak mengulangi kesalahan yang sama,” papar dia dikutip dari laman ugm.ac.di, Selasa, 3 Januari 2022.
Dosen Fakultas Psikolog UGM ini membagikan kiat menyusun resolusi tahun baru secara bijak dengan SMART goals. Metode SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time Bound.
Dia menjelaskan Spesifik artinya resolusi yang dibuat harus benar-benar jelas dan detail. Misalnya, resolusi tahun ini menjalankan gaya hidup sehat. Resolusi tersebut perlu dibuat spesifik, seperti menambah satu porsi buah dalam setiap kali makan.
Measurable, yakni menyusun resolusi secara terukur. Resolusi yang dibuat terukur akan membantu dalam mengukur target yang akan dicapai.
“Contohnya, menambahkan 1 porsi buah dalam setiap kali makan. Ukurannya kan 1 porsi buah, jadi kalau tidak makan 1 porsi buah di setiap kali makan berarti ini belum tercapai resolusinya,” ujar dia.
Lalu, Achievable adalah bisa dicapai. Resolusi yang disusun juga harus realistis atau yang bisa diraih sehingga tujuan dari resolusi dapat lebih terarah.
Berikutnya, Relevant yaitu resolusi yang dibuat harus relevan dengan kondisi pribadi masing-masing. Apakah resolusi tersebut benar-benar penting dan dibuat dengan alasan kuat dan benar.
Dia menekankan relevan menjadi kunci keberhasilan pencapaian resolusi. Tidak sedikit orang membuat resolusi bukan hal yang benar-benar diinginkan.
Misalnya, ingin hidup sehat. Apa alasan ingin hidup sehat? Apabila alasannya setelah medical check up hasil kolesterol tinggi, menjalani gaya hidup lebih sehat menjadi jelas tujuannya karena ada kebutuhan untuk itu.
“Namun, bagi kebanyakan orang tidak ada keinginan yang sangat besar, jadi ikut tren saja resolusi tahun baru berputar di kesehatan. Kenapanya ini sering tidak dipikirkan benar-benar, kalau kenapanya ini belum ketemu maka motivasi menjalani resolusi gampang turun dan tidak tercapai,” papar dia.
Sementara itu, Time Bound adalah batas waktu. Resolusi juga harus disusun berdasarkan waktu dalam pencapaiannya.
“Jadi, ada waktunya, perlu evaluasi, tahu-tahu satu tahun sudah jalan aja. Misal, dua bulan sekali dievaluasi,” tutur dia.
Baca juga: 5 Top Resolusi Tahun Baru 2023, dari Gaya Hidup hingga Finansial |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News