Ilustrasi puasa. Freepik
Ilustrasi puasa. Freepik

Tips Jaga Kesehatan Selama Puasa Ala Pakar Unair

Renatha Swasty • 12 Maret 2024 12:01
Jakarta: Bulan Ramadan merupakan bulan yang dinanti seluruh umat muslim di dunia. Namun, masih banyak masyarakat yang lalai menjaga kesehatan tubuh selama puasa.  
 
Pakar Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Abdul Jabbar Al Hayyan, membagikan tips menjaga kesehatan selama berpuasa agar menjalankan ibadah dengan lancar dan maksimal.
 
Hayyan mengatakan salah satu hal penting yang dapat dipersiapkan menjelang bulan Ramadan yakni kecukupan nutrisi dalam tubuh dan mengatur jadwal harian selama satu bulan penuh selama berpuasa.

“Misalnya, dalam sehari manusia membutuhkan 2100 kkal, maka selama berpuasa jumlah tersebut dibagi menjadi dua kali waktu makan. Yakni, pada waktu sahur dan berbuka puasa. Pembagian ini berguna untuk menjaga ketercukupan gizi dan energi dalam tubuh saat menjalankan puasa,” papar Hayyan dikutip dari laman unair.ac.id, Selasa, 12 Maret 2024.
 
Hayyan menuturkan mengatur jadwal harian juga salah satu hal penting selama berpuasa. Salah satunya, mengatur aktivitas-aktivitas berat selama berpuasa. Hal ini mencegah terjadinya kelelahan berlebihan dan meningkatkan rasa lapar saat menjalankan ibadah puasa.
 
“Contohnya, jika kegiatan rutinitas sehari-hari di luar bulan puasa ada yang membutuhkan tenaga dan energi yang banyak, maka kegiatan tersebut dapat reschedule di waktu mendekati berbuka puasa atau setelah berbuka puasa,” tutur dia.
 
Dokter Persatuan Sepak Bola Surabaya (Persebaya) itu juga menerangkan selain menjaga nutrisi tubuh dan mengatur jadwal harian, konsultasi kesehatan dini menjadi hal esensial selama berpuasa. Terutama, orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu.
 
Meskipun terdengar remeh, konsultasi dini dengan dokter dapat memastikan tubuh kita dengan keadaan fit selama menjalankan ibadah puasa. Konsultasi tidak hanya dilakukan oleh orang yang memiliki riwayat penyakit namun juga orang sehat sekalipun.
 
“Contohnya, orang dengan penyakit diabetes harus melakukan konsultasi kepada dokter yang merawatnya. Dengan itu, dapat mengetahui perubahan-perubahan apa saja yang perlu dilakukan selama bulan Ramadhan seperti timing penggunaan insulin pada orang diabetes,” papar dia.
 
Hayyan menegaskan menjaga kesehatan tubuh tak hanya menjelang berpuasa namun juga saat berpuasa. Ia menjelaskan pada dasarnya tidak ada pantangan makanan tertentu yang harus dihindari kecuali apabila orang dengan penyakit tertentu.
 
Namun, ia mengimbau setiap penyajian makanan mengandung komposisi lengkap dan seimbang. Yakni, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat.
 
Komposisi yang seimbang dapat membantu tubuh menyerap makanan dengan baik serta mengubahnya sebagai cadangan energi selama beraktivitas saat berpuasa. Hayyan menyarankan untuk mengkonsumsi real food bukan process food agar tubuh menerima komposisi makanan dengan baik.
 
“Kita boleh mengonsumsi apa pun selama berpuasa namun perlu diingat menjaga komposisi tiap makanan juga penting. Contohnya, pada terang bulan menjadi hidangan favorit saat berbuka. Namun, kalori yang dimiliki terang bulan terlalu besar dan komposisinya tidak seimbang,” ungkap dia.
 
Dia juga berpesan untuk masyarakat memegang teguh menjaga kesehatan dan pola makan selama berpuasa. Masyarakat umum biasanya goyah saat berbuka puasa, memiliki hasrat mengonsumsi semua jenis makanan secara berlebihan.
 
“Salah satu sunnah Rasul dapat mewakili, bahwa kita makan saat lapar namun kita harus mengetahui batasan-batasan saat kita dirasa cukup kenyang. Dengan ini, tubuh yang prima dapat membantu kita dalam memaksimalkan ibadah selama berpuasa,” papar dia.
 
Baca juga: 5 Doa Buka Puasa Ramadan yang Dapat Dibaca Saat 'Beduk' Tiba

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan