Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Pelajari 3 Bahasa Ini untuk Jadi Pemenang Persaingan Global

Arga sumantri • 23 September 2021 13:36
Yogyakarta: Deputy Director ASEAN-China Theacher Training and Development Center Susanto menyampaikan penting untuk mahasiswa dan dosen untuk berkonsentrasi mempelajari tiga bahasa, yakni China, Korea, dan Jepang. Penguasaan bahasa ketiga negara ini berguna dalam program ASEAN Community.
 
"Sekarang yang hebat adalah tiga negara ini. Potensinya dengan adanya ASEAN Community ini adalah mobilitas mahasiswa," kata Susanto mengutip siaran pers Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis, 23 September 2021.
 
Ia menyarankan perguruan tinggi mendorong mahasiswa dan dosen mobilitas, baik virtual maupun luring ke tiga negara ini karena perkembangan ekonomi yang luar biasa. Dalam kegiatan pembelajaran, kata dia, berilah kesempatan fokus pada teknologi maupun bahasa di ke tiga negara ini selain bahasa Inggris yang sudah menjadi standar.

Ia mengatakan, Indonesia akan menjadi negara kuat bidang ekonomi pada 2045. Nantinya, lanjut dia, juga akan terjadi persaingan kerja global. "Oleh karena itu kita harus membuat jejaring baik di level nasional, regional maupun internasional supaya jadi pemenang," tegasnya.
 
Susanto menyampaikan ini saat memberikan orasi ilmiah dalam Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-57 FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. 
 
Baca: Reino Barack Bagikan Kiat Sukses Membangun Wirausaha untuk Mahasiswa
 
Sementara itu, Rektor UNY Sumaryanto mengatakan, prestasi UNY di bidang kemahasiswaan tidak lepas dari kontributor utama yaitu mahasiswa FMIPA. Secara komprehensif, kemampuan mahasiswa FMIPA merata untuk berprestasi meskipun yang utama adalah bidang penalaran. Untuk seni, olahraga dan minat khusus juga lumayan hebat.
 
Dari dimensi prestasi mahasiswa FMIPA, kata dia, sebagian besar juaranya di level nasional, regional dan internasional. Bahkan, pada 2013, dinobatkan sebagai juara satu se-Indonesia dengan parameter prestasi seni, olahraga, khusus, penalaran.
 
"Namun setelah kita nomor 1 se-Indonesia diperbaharui kriterianya sehingga 1-2 tahun vakum pemeringkatan. Meskipun diperbaharui yang tidak semata-mata indikatornya  medali dan tropi, atas kontribusi kegiatan kemahasiswaan yang luar biasa maka 2 tahun terakhir UNY bertengger diperingkat empat nasional yang lebih tinggi dari peringkat universitas," lanjut Sumaryanto.
 
Dekan FMIPA Ariswan mengungkapkan jumlah total penelitian dosen kompetisi tingkat Universitas berjumlah rata-rata 167 judul per tahun.  Jumlah publikasi di jurnal internasional bereputasi pada tahun 2020 sebanyak 73 artikel dan padan 2021 meningkat menjadi 74 artikel.
 
Baca: Tips Jitu Diterima Universitas di Prancis Lewat Campus France
 
Hasil karya yang telah dihasilkan oleh dosen FMIPA sebanyak 77 buah Hak Cipta dan 17 paten sampai awal tahun 2021. Fakultas MIPA merupakan salah satu fakultas di UNY dengan dosen terbanyak yang memiliki Scopus ID.
 
Guna mendukung UNY untuk menjadi World Class University, kata dia, FMIPA UNY meningkatkan kemampuan dosen-dosen dengan melaksanakan kegiatan academic recharging. 
 
"Kegiatan academic recharging yang telah dilaksanakan oleh FMIPA, UNY diantaranya adalah kegiatan guest lecturer, visiting Professor, dan melaksanakan penelitian kerjasama dengan beberapa universitas," kata Ariswan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan