Ilustrasi uang. Medcom
Ilustrasi uang. Medcom

Mahasiswa, Simak Tips dari Dosen Unesa Agar Bisa Hidup Hemat!

Renatha Swasty • 23 Januari 2023 16:03
Jakarta: Situasi kehidupan sekarang ini semakin tak menentu yang menuntut mahasiswa mesti adaptif dan kreatif menciptakan atau memanfaatkan peluang yang ada. Selain itu, mahasiswa juga perlu belajar mengatur keuangan agar tidak terlalu boros yang bisa berdampak pada masa depan.
 
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Moch. Khoirul Anwar membeberkan tips agar mahasiswa bisa lebih hemat:

1. Kebutuhan bukan keinginan

Ketua Jurusan Ekonomi Islam itu mengungkapkan salah satu yang menyebabkan mahasiswa boros yaitu tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dia menegaskan keduanya sangat berbeda.
 
Khoitul menyebut seringkali mahasiswa terjebak mendahulukan hal-hal yang diinginkan ketimbang yang dibutuhkan. Dia menyebut ketika memiliki budget utamakan kebutuhan pokok terlebih dahulu. Selanjutnya, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan.

“Keinginan seringkali ada hasrat untuk gaya-gayaan saja ketimbang melihat fungsi utamanya. Keinginan itu tidak ada habisnya. Semakin diikuti, semakin menjadi-jadi,” ujar Khoirul dikutip dari laman unesa.ac.id, Senin, 23 Januari 2023.

2. Rencanakan pengeluaran

Khoirul juga menyarankan mahasiswa membuat rencana pengeluaran bulanan. Pengeluaran bisa dirancang mulai dari hal-hal yang dibutuhkan dan budget yang harus dikeluarkan dalam satu bulan.
 
Selain itu, juga perlu membuat semacam batasan maksimal budget yang perlu dikeluarkan. Dia menyebut secara tidak langsung ini akan membiasakan mahasiswa mencari cara mendapatkan barang sesuai kebutuhan dengan modal secukupnya.
 
Dia mengatakan rencana yang dibuat harus dievaluasi di akhir bulan atau saat menyusun rencana pengeluaran bulan berikutnya. Apabila pengeluaran di atas batas maksimal yang sudah direncanakan, kalian bisa mencari penyebab dan membenahi pada rencana bulan berikutnya.

3. Gunakan uang tunai

Khoirul mengatakan ada perbedaan respons psikologis antara belanja menggunakan uang tunai dengan nontunai. Apabila nontunai, orang tak merasa sudah menghabiskan banyak uang.
Sementara itu, bila memakai tunai, kehilangan uang akan lebih terasa dan bikin sesak. Apalagi, saat berbelanja dengan nominal yang agak besar.
 
Khoirul menyebut penggunaan uang tunai akan memberikan signifikansi tinggi dalam menekan pengeluaran keuangan. Apabila mahasiswa terbiasa berbelanja menggunakan uang tunai, tidak ada keinginan besar membeli barang lainnya.
 
Sedangkan, ketika menggunakan uang non-tunai, ada dorongan untuk membeli barang dalam jumlah porsi besar dan kekurangan uang tidak terlalu terasa.

4. Gaya hidup sederhana

Khoirul mengamini tidak ada yang melarang mahasiswa bergaya. Tetapi, sebaiknya bergaya harus sesuai dengan isi kantong. Gaya hidup yang tak sesuai isi kantong sering menyebabkan kegagalan finansial seseorang.
 
Karena itu, mindset gaya hidup perlu diubah. Gaya hidup tak perlu mahal dan branded, terpenting nyaman digunakan dan memiliki fungsi sesuai kebutuhan.

5. Sadar diri

Kendati ada sejumlah mahasiswa yang memiliki pendapatan, tetapi kebanyakan dari mereka masih mengandalkan ‘kiriman’ orang tua. Karena itu, mahasiswa harus menyadari anggaran orang tua yang didapatkan dengan jerih payah hanya untuk kebutuhan kuliah anaknya.
 
“Uang ini kan hasil kerja banting tulang untuk kuliah anaknya. Kiriman mereka untuk dipakai buat kebutuhan kuliah, bukan buat gaya-gayaan atau untuk membeli hal yang kurang dibutuhkan. Pemberian orang tua harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik,” ucap dia.

6. Tidak hedon

Keborosan membuat banyak orang melarat karena terlalu hedon atau mencari kesenangan dan kepuasaan. Dosen FEB, Hendry Cahyono, mengatakan sesuatu yang berlebihan tidak bagus, termasuk dalam gaya hidup.
 
“Kalau mahasiswa sudah mulai menuruti keinginan untuk senang-senang dan menggunakan budget terbatas. Nah itu tandanya mulai hedon dan itu harus ditekan,” ucap dia.

7. Kurangi makan di luar

Makan di luar rumah memang bisa lebih mahal atau lebih murah dari biaya makan hasil buatan sendiri di rumah. Namun, kecenderungannya, makan di luar bisa lebih boros. Godaan ragam pilihan menu bisa membuat orang kalap.
 
Sebaiknya, masak sendiri di rumah atau membawa bekal dari rumah agar lebih hemat. Makan di luar bisa saja, tetapi jangan terlalu keseringan. Walaupun misalnya makan di luar, carilah tempat makan yang sehat dan enak tetapi murah.
 
Baca juga: 5 Tips Riset Budget Persiapan Kuliah di Luar Negeri 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan