Mahasiswa UNS magang di Nestle lewat Program MSIB . DOK UNS
Mahasiswa UNS magang di Nestle lewat Program MSIB . DOK UNS

Magang di Nestle, Mahasiswa UNS Bagikan Tips Lolos Program MSIB

Renatha Swasty • 19 Januari 2023 14:26
Jakarta: Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lucky Surya Jaya, mendapat kesempatan magang di Nestle. Lucky diterima dalam Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 3.
 
Dia mengaku bersyukur diterima magang di Nestle. Terlebih, Nestle merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terbesar. Lucky membagikan tips agar bisa lolos program MSIB.
 
“Untuk bisa diterima di MSIB sebenarnya ada beberapa faktor penentu. Namun, yang paling penting dan fundamental untuk dilakukan adalah riset," kata Lucky dikutip dari laman uns.ac.id, Kamis, 19 Januari 2023.

Lucky mengatakan mahasiswa yang ingin mendaftar MSIB bisa memulai dengan mencari tahu soal budaya instansi yang ingin didaftar, syarat, dan ketentuan, baik minimal semester dan latar belakang yang dibutuhkan.
 
"Kemudian, lanjut ke proses seleksinya baik itu seleksi administrasi, tes online, HR interview, sampai user interview,” ujar Lucky.
 
Dia juga menyarankan banyak mencari soal tips dan trik tes online, Focus Group Discussion (FGD)/Leaderless Group Discussion (LGD), dan interview. Lucky mengatakan hal itu sangat membantu ketika melalui tahapan tes.
 
Sementara itu, kunci rahasia Lucky bisa diterima magang di Nestle mengalahkan ribuan pendaftar ialah personal branding. Lucky mengatakan personal branding di sini artinya ada hal yang dapat dijual dari diri agar menarik ketika dilihat Human Resource Development (HRD).
 
“Dalam hal ini, menjual diri maksudnya adalah mempercantik dan memperbanyak pengalaman-pengalaman ketika masa kuliah baik," ujar Lucky.
 
Pengalaman bisa berupa organisasi, lomba di tingkat nasional/internasional, pengalaman internship, scholarship, volunteer, penelitian, publikasi, dan banyak hal lain yang bisa diunggulkan dalam Curriculum Vitae (CV) sekaligus ketika interview.
 
"Hal ini juga bisa diterapkan dalam mempercantik LinkedIn teman-teman,” tutur Lucky.
 
Lucky mengaku sejak menjadi mahasiswa baru UNS pada 2019, dia selalu menetapkan strategi Individual Development Plans (IDP). Dia selalu merencanakan tujuan yang harus dicapai di tiap tahun perkuliahan.
 
“Contohnya, di tahun pertama sampai kedua aku harus bisa mengikuti lomba nasional dan organisasi, lalu di tahun ketiga sampai keempat aku harus sudah mengikuti lomba di tingkat internasional, mendapat scholarship, dan sudah mengikut internship," beber Lucky.
 
Dia mengatakan IDP penting agar tetap on-track dengan tujuan dan produktivitas. "Seperti ada pepatah yang bilang What you sow is what you reap atau Apa yang kamu tanam adalah apa yang kamu tuai. Teman-teman harus bisa mulai menanam aktivitas-aktivitas yang nantinya bisa teman-teman tuai dan banggain ketika menulis CV. Kerena It’s never too late to start,” papar Lucky.

Cerita magang Lucky

Lucky menceritakan kesehariannya selama magang di Nestle. Dia banyak belajar soal hubungan hukum antara pengusaha dan pekerja merujuk pada peraturan-peraturan ketenagakerjaan yang sedang berlaku.
 
"Namun, di sini saya tidak hanya mendapat jobdesk terkait hal itu karena saya juga mendapat kesempatan untuk belajar hal-hal lain yang berkaitan dengan Employee Engagement," beber Lucky.
 
Dia belajar meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan Nestle, terutama di head office. Lucky juga dapat kesempatan terlibat dalam proses audit.
 
"Sehingga bisa belajar banyak meskipun masih sedang berkuliah,” beber Lucky.
 
Lucky mengaku selama magang di Nestle lebih banyak rasa suka. Ada banyak hal yang dia dapatkan dari ikut MSIB. Pertama, lingkungan kerja sangat suportif.
 
Mulai dari kakak-kakak yang bekerja tidak pelit ilmu, selalu membimbing, dan memberikan kesempatan-kesempatan yang mungkin untuk magang lain bukan suatu akses yang bisa didapat. Kedua, mematahkan stigma. Anak magang sering mempunyai stigma hanya bikin kopi dan fotokopi.
 
"Namun, di sini sebagai magang kita benar-benar dikasih proyek dan tentunya penilaian akhir magang kita juga bergantung pada proyek itu," kata Lucky.
 
Dia juga mendapat kesempatan membantu dalam proyek-proyek lain bahkan bisa saja berkolaborasi antar divisi lain. "Jadi, memang pengalaman selama empat bulan ini sangat mendukung dari segi soft skill dan hard skill,” kata Lucky.
 
Ketiga, networking. Saat mengikuti Program MSIB Batch 3 di Nestle, Lucky menjadi satu-satunya yang diterima dari UNS.
 
Namun, Lucky menjadi berkesempatan bertemu dan kerja bersama dengan teman-teman dari universitas dan jurusan berbeda-beda. Hal ini tentu membuat dirinya lebih terbuka wawasannya dan bisa menambah networking yang diperlukan.
 
Selama magang, Lucky juga dihadapkan dengan beragam tantangan. Namun, ia sangat menikmati tantangan tersebut karena sangat membantunya untuk terus berprogress.
 
“Di mana ketika magang di posisi tersebut, saya dituntut untuk bertanggung jawab, cerdas, dan mudah beradaptasi. Artinya meskipun saya berasal dari jurusan hukum, jelas ketika sedang bekerja saya tidak boleh hanya mengandalkan hal yang saya ketahui selama berkuliah tiga tahun di FH UNS," ujar Lucky.
 
Dia juga harus bisa beradaptasi dengan tugas yang diberikan, belajar terbuka untuk menerima masukan dan mengaplikasikannya, serta bertanggung jawab.
 
Lucky berpesan kepada teman mahasiswa UNS lainnya untuk tidak takut mencoba program MSIB. Dia juga mengajak untuk mempunyai impian besar dan terus berusaha untuk mencapainya.
 
"Jangan takut untuk coba MSIB, karena program ini akan menjadi kesempatan emas buat teman-teman untuk selangkah lebih dekat mencapai impian kalian!” kata Lucky.
 
Baca juga: Pendaftaran Program MSIB 4 Dibuka Hingga 27 Januari, Sudah Daftar?

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan