Isu kesehatan mental memang lumayan sering disebut-sebut ya, di kalangan remaja saat ini. Ada yang mengatakan, remaja zaman sekarang sedikit-sedikit mengaku burn out hingga kena mental health.
Melansir dari laman Ditjen SMP, banyak penelitian telah menyoroti gangguan kecemasan pada remaja, menunjukkan masalah ini mulai sering terjadi. Kecemasan dapat berasal dari berbagai penyebab, termasuk tekanan akademis, hubungan sosial, dan perubahan hormon.
Gangguan kecemasan pada remaja bukan sekadar gejala biasa, melainkan sebuah kondisi serius yang memerlukan perhatian dan pengobatan yang lebih mendalam.
Di dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 (DSM-5) (American Psychiatric Association, 2013), gangguan kecemasan sosial merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan rasa takut atau kecemasan yang intens terhadap situasi sosial di mana tindakan atau perilakunya akan dievaluasi secara negatif oleh orang lain yang membuatnya merasa malu.
Dari hasil survei ini juga membuktikan bahwa gangguan mental yang paling banyak dialami oleh remaja adalah gangguan cemas (gabungan antara fobia sosial dan gangguan cemas menyeluruh) sebanyak 3,7 persen.
Nah SObat Medcom, remaja yang mengalami gangguan kecemasan sosial ini kerap takut dihakimi, diejek, atau dipermalukan di depan orang lain. Mereka cenderung menghindari situasi sosial atau mengalami dengan rasa gugup.
Sebagian dari mereka, juga mengalami kecemasan yang berhubungan dengan performa di depan publik seperti berpidato, bertanding olahraga, menari, atau memainkan alat musik di atas panggung. Mereka bisa mengkhawatirkannya selama berminggu-minggu sampai akhirnya menghindari situasi di mana mereka perlu tampil. Hal ini akan sangat memengaruhi kehidupan profesional mereka.
Berikut Gejala Gangguan Kecemasan Sosial pada Remaja
- Takut untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti memulai percakapan, berbelanja, pergi ke sekolah, bertemu orang asing, atau menelpon.
- Penghindaran atau kekhawatiran yang berlebihan terhadap kegiatan sosial seperti, kumpul keluarga, pesta, percakapan kelompok, dan makan bersama orang asing.
- Takut dihakimi atau dikritik orang lain.
- Menghindari melakukan hal-hal yang menurutnya memalukan dan sering khawatir akan terlihat tidak kompeten di depan umum, wajah memerah, berkeringat, dan lain-lain.
- Takut untuk memasuki ruangan yang penuh orang.
- Menghindari kontak mata karena kurang percaya diri.
- Berperilaku aneh, misalnya mencuci tangan berkali-kali.
- Cenderung terikat pada sesuatu dan kehilangan kendali
- Sering bermimpi buruk karena terlalu banyak berpikir.
- Mulai menyakiti serta menyalahkan diri sendiri.
Dampak Gangguan Kecemasan Sosial pada Remaja
- Melemahkan Sistem Imun Tubuh
- Menyebabkan Masalah Pencernaan
- Masalah Pernapasan
- Mengganggu Sistem pada Saraf Pusat
- Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
- Menurunkan Kualitas Tidur
- Mengganggu Saluran Reproduksi
Sobat Medcom, faktanya, sulit mengetahui apa penyebab sebenarnya pada gangguan kecemasan sosial yang remaja alami. Oleh karena itu, kamu bisa segera cari pertolongan profesional, karena semakin lama, maka akan semakin sulit untuk mengatasi situasi tersebut.
Mulailah menulis buku harian untuk lebih memahami peristiwa apa yang menyebabkan Sobat Medcom stres dan cemas. Pilihlah hal-hal positif yang ingin kalian pikirkan. Hal ini untuk mengurangi dampak gejala berikut yang mungkin terjadi saat kalian merasa cemas. Selamat mencoba!
Baca juga: 10 Jurusan Sepi Peminat di Unair, Padahal Prospek Kariernya Cerah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id