Beasiswa AAS memberikan kesempatan kuliah S2 atau S3 gratis di Australia. Namun, menembus beasiswa ini perlu persiapan matang.
Penerima Beasiswa AAS, Shintia Yunita Arini, menyatakan terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan dengan baik sebelum mendaftar beasiswa. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) itu tengah menempuh pendidikan S3 di The University of Queensland, Australia.
Hal utama yang harus dipastikan sebelum memutuskan mendaftar beasiswa ke luar negeri adalah kemampuan bahasa Inggris yang memadai. Kemampuan berbahasa merupakan persiapan yang tidak bisa dikebut sehingga perlu disiapkan jauh-jauh hari.
“Harus benar-benar dipersiapkan terutama bagi yang kemampuan bahasa Inggrisnya terbatas. Termasuk memastikan mau mengejar TOEFL atau IELTS karena ada beasiswa yang hanya menerima TOEFL atau hanya menerima IELTS,” tutur dia dikutip dari laman unair.ac.id, Selasa, 20 Mei 2025.
Pendaftar beasiswa juga harus memiliki kemampuan bersikap adaptif atau dapat menerima perbedaan yang mungkin tidak lazim ditemui di Indonesia. Sebab, di luar negeri seperti Australia, kebebasan agama, ras, dan lainnya sangat dijunjung tinggi.
Baca juga: Bukan Sekadar Kuliah di Luar Negeri, Ini Deretan Manfaat Beasiswa LPDP-Australia Awards |
“Pastikan kita bersikap inklusif, tidak boleh rasis,” ucap dia.
Shintia juga mengingatkan pada pendaftar untuk memahami tentang konsep GEDSI atau Gender Equality, Disability and Social Inclusion. Sikap inklusif dan dapat menerima perbedaan menjadi salah satu kemampuan yang penting dimiliki bila ingin mendaftar beasiswa di luar negeri, tidak hanya di Australia.
"Konsep GEDSI sangat dipegang erat oleh Pemerintah Australia,” tegas dia.
Dia menuturkan untuk mendaftar beasiswa AAS tidak harus memiliki Letter of Acceptance atau surat tanda diterima di kampus. Pendaftar yang resmi menjadi awardee AAS akan dibantu untuk mendaftar ke kampus.
“Kita akan didaftarkan ke kampus sesuai pilihan kita. Jadi, tanpa LoA tetap bisa mendaftar,” ujar dia.
Awardee dapat memilih hingga tiga kampus untuk kemudian didaftarkan. Persentase penolakan dari kampus cukup kecil, terlebih awardee AAS yang dinyatakan lolos telah terseleksi dan dijamin oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia.
Dia memastikan awardee akan dibantu oleh AAS sampai mendapatkan kampus. “Kalau misal tidak diterima di pilihan pertama, pasti akan didaftarkan ke pilihan kedua dan pilihan ketiga,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id