Salah satu pemikirannya adalah tentang dua postulat relativitas khusus. Pemikiran ini kemudian menuntun umat manusia untuk mengetahui bahwa materi dapat diubah menjadi energi melalui pembangkit listrik tenaga nuklir, atau jaringan satelit GPS yang membuat maps di ponsel.
Lalu, sebenarnya seperti apa sih postulat relativitas itu? Melansir Ruangguru, berikut penjelasannya:
Postulat Relativitas Khusus Einstein
Postulat relativitas Einstein merujuk pada kerangka acuan inersia yang bergerak dengan kecepatan konstan (tetap) relatif terhadap kerangka acuan inersia lainnya. Dari hasil kajiannya, Einstein mengemukakan dua postulat, yaitu:- Hukum-hukum fisika memiliki bentuk yang sama pada semua kerangka acuan inersia.
- Kecepatan cahaya yang merambat di ruang hampa udara (ruang vakum) bernilai sama untuk semua kerangka acuan inersia, yaitu sekitar c = 3108 m/s.
Postulat pertama
Postulat ini didasarkan pada tidak adanya kerangka acuan umum yang diam mutlak, sehingga tidak dapat ditentukan mana yang dalam keadaan diam dan mana yang dalam keadaan bergerak.Misalnya, seseorang berinisial A berada di dalam pesawat dan seseorang berinisial B berada di permukaan bumi. Dari sudut pandang A, pesawat diam terhadap dirinya dan permukaan bumi-lah yang bergerak.
Baca: Fisika Kelas 9: Mengapa Bisa Terjadi Petir?
Sedangkan dari sudut pandang B, permukaan bumi tempat dia berpijak yang tetap diam dan pesawat tempat A beradalah yang bergerak. Itulah kenapa disebut relativitas. Karena semua kerangka acuan inersianya kita pandang secara relatif, tergantung di mana sudut pandang kita berada.
Postulat kedua
Pada postulat ini, Einstein menyatakan bahwa kecepatan cahaya (c) yang merambat di ruang hampa udara (ruang vakum) bernilai sama untuk semua kerangka acuan inersia.Jadi, ketika kerangka acuan yang kita gunakan adalah kerangka acuan inersia, maka nilai kecepatan cahaya itu selalu sama. Entah kita memandang dari kerangka acuan inersia yang satu, maupun kerangka acuan inersia lainnya.
Kemudian, kalau mediumnya berupa ruang hampa udara (ruang vakum), kecepatan cahaya itu konstan dinilai sekitar 3108 m/s ya. Nah, dampak dari postulat kedua relativitas khusus Einstein ini menyebabkan, segala pengukuran peristiwa relativistik harus dibandingkan dengan kecepatan cahaya dan tidak ada kecepatan yang lebih besar dari kecepatan cahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id