Mata Pelajaran Biologi

Mengenal Sistem Ekskresi Manusia: Ginjal, Paru-paru, Hati, dan Kulit

Medcom • 19 Februari 2022 08:21
Jakarta:  Pernahkah terlintas di benak Sobat Medcom, mengapa manusia berkeringat? Hal tersebut rupanya merupakan hasil dari proses ekskresi yang terjadi dalam tubuh manusia.
 
Sistem eksresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Pengeluaran tersebut bertujuan agar zat-zat sisa tidak meracuni organ tubuh lainnya.
 
Berbicara tentang organ, sistem ekskresi sejatinya melibatkan berbagai anggota tubuh, yakni ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Dikutip dari laman Ruangguru, berikut adalah pembahasan mengenai masing-masing organ sistem ekskresi.

Ginjal

Ginjal merupakan organ berbentuk menyerupai biji kacang merah yang terletak di kanan dan kiri tulang pinggang. Organ ini berperan penting dalam proses penyaringan darah hingga menghasilkan urine.

Urine itu sendiri tidak serta-merta terbentuk, melainkan harus melewati tiga tahapan penyaringan darah terlebih dahulu. Tahap pertama adalah filtrasi, di mana darah yang mengalir ke glomerulus akan dipisahkan dengan air dan zat-zat berukuran kecil yang kemudian disebut filtrat alias urine primer.
 
Tahap kedua adalah reabsorpsi, di mana terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh dari urine primer. Zat-zat tersebut antara lain glukosa, asam amino, dan ion kalium.
 
Sehingga, yang tersisa hanyalah air, garam, urea (penimbul bau pada urine), dan urobilin (pemberi warna kuning pada urine) yang selanjutnya disebut urine sekunder.
 
Tahap terakhir adalah augmentasi, yaitu proses pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam urine sekunder. Cairan inilah yang menjad urine sungguhan.

Paru-paru

Tak hanya berfungsi sebagai organ pernapasan, paru-paru juga berperan sebagai organ ekskresi. Fungsinya ialah mengeluarkan karbondioksida yang merupakan limbah hasil metabolisme sel-sel tubuh.
 
Proses pengeluaran karbondioksida itu sendiri harus melewati empat tahapan. Tahap pertama, oksigen masuk dari hidung dan melewati faring, laring, trakea, bronkus, hingga sampai di paru-paru.
 
Setibanya di paru-paru, terjadi pertukaran antara oksigen dengan karbondioksida. Proses pertukaran ini lebih tepatnya terjadi di alveolus, yaitu kerumunan kantong udara kecil yang berbentuk menyerupai buah anggur.
 
Oksigen selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh untuk membantu sel-sel bermetabolisme. Hasil metabolisme sel-sel tubuh ini menyisakan limbah berupa karbondioksida. Limbah tersebut dibawa kembali ke alveolus untuk dikeluarkan seiring menghembuskan napas.

Hati

Hati merupakan organ yang berfungsi untuk merombak sel-sel darah merah yang sudah tua atau rusak. Perombakan ini menghasilkan limbah beracun yang disebut bilirubin. Zat ini biasanya dikeluarkan berbarengan dengan urine.
 
Adapun proses perombakan itu bermula dari sel-sel darah merah yang diuraikan menjadi senyawa hemin dan protein globin oleh hati. Protein goblin itu selanjutnya diuraikan kembali menjadi asam amino guna membentuk sel darah merah yang baru.
 
Sementara itu, senyawa hemin atau heme akan diubah menjadi biliverdin dan zat besi. Biliverdin inilah yang diubah menjadi bilirubin, sedangkan zat besi dikirim ke sumsum merah tulang untuk membentuk hemoglobin baru.
 
Hati selanjutnya menambahkan bilirubin ke dalam cairan empedu, yaitu cairan berwarna kehijauan yang berperan dalam pencernaan lemak di usus halus. Di usus besar, bilirubin akan dipisahkan dari komponen cairan empedu lainnya dan membentuk zat warna feses bernama sterkoblin.
 
Di samping itu, juga dihasilkan urobilinogen yang selanjutnya dibawa ke ginjal untuk diubah menjadi urobilin alias zat warna urine.

Kulit

Sebagai organ sistem ekskresi, kulit berfungsi mengeluarkan keringat yang mengandung kelebihan air, garam mineral, dan sedikit limbah nitrogen dalam bentuk urea. Proses pengeluaran keringat itu terdiri dari empat tahapan.
 
Pertama, keringat dipicu oleh aktivitas tubuh yang meningkatkan panas, seperti berolahraga. Selanjutnya, hipotalamus di otak terdorong untuk memerintah kelenjar keringat yang berada di lapisan dermis kulit. Alhasil, kelenjar itu pun mengeluarkan keringat bersamaan dengan panas tubuh. 
 
Berbicara tentang lapisan dermis, sejatinya kulit manusia memang terdiri dari dua lapisan utama. Berikut adalah penjelasannya.

1. Lapisan epidermis (kulit ari)

Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar yang tersusun atas sel-sel epitel rapat dan mengandung senyawa keratin. Selain itu, di lapisan kulit ini juga terdapat melanosit berupa sel penghasil pigmen melanin yang menentukan warna kulit.

2. Lapisan dermis (kulit jangat)

Di sinilah tempat terjadinya proses ekskresi. Selain terdapat kelenjar keringat, lapisan dermis juga terdiri atas otot penggerak rambut, pembuluh darah, serabut saraf, dan kelenjar minyak yang menghasilkan minyak pelumas kulit.
 
Kelenjar keringat itu sendiri memiliki pangkal menggulung dan saluran memanjang hingga ke pori-pori kulit. Lewat pori-pori inilah keringat diekskresikan sebagai bentuk pengeluaran kelebihan panas pada tubuh.
 
Dengan kata lain, keluarnya keringat bertujuan untuk ‘mendinginkan’ tubuh. Sebab, air dalam keringat bisa menguap dengan memanfaatkan kelebihan panas tubuh yang diperoleh dari aktivitas berolahraga.
 
Itulah pembahasan mengenai organ-organ sistem ekskresi. Mulai dari ginjal, paru-paru, hati, dan kulit beserta lapisan-lapisannya. (Nurisma Rahmatika)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan