Blended learning ala SMAK Santa Maria dikemas dalam enam model, yakni karya tulis, gim, podcast, komik, animasi dan vlog. Pola ini disambut antusias peserta didik karena merasa tidak lagi terbebani tugas-tugas.
"Dengan blended 15 mapel mulai bulan Mei sampai Juni. Anak merasa bahagia, merasa terbantu dan merasa mendapatkan pembelajaran yang baru sesuai dengan minat mereka," kata Thersella dalam Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Kemendikbud yang digelar Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Papua Barat, Kamis, 9 Juli 2020.
Thersella menyatakan, para peserta didik mengaku membebani tugas-tugas selama masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sebab, tugas yang diberikan guru memiliki tenggat yang berdekatan. Pihak sekolah pun mengevaluasi, dan memutuskan memadukan 15 mata pelajaran.
"Kami melakukan evaluasi, setelah satu bulan daring setiap siswa merasakan kesulitan, karena tugas yang bertumpuk, dari 14 sampai 15 mapel itu memberikan tugas dengan deadline yang sama," jelasnya.
Baca: Empat Manfaat Menulis Tangan untuk Kerja Otak
Ia menuturkan pola ini tetap akan dilanjutkan di masa kenormalan baru dan disertai pengembangan agar lebih baik. Ia mengakui, kekurangan pola ini yaitu belum maksimalnya penilaian 15 mata pelajaran yang dipadukan itu.
"Pembelajaran berbasis blended. Ini yang kami maksudkan blended antar mapel. Jadi bukan daring dan luring pada umumnya. Tapi antar mapel," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
