Hal ini juga yang mendorong prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa menggelar Seminar Bimbingan Karier. Acara yang bertujuan menggugah semangat mahasiswanya untuk go internasional ini menghadirkan Prof. Dr. Anas Ahmadi, M.Pd., guru besar Bahasa dan Sastra Indonesia Unesa.
Dia menyampaikan, kegiatan ini ditujukan untuk menguatkan mahasiswa supaya tidak hanya fokus di tingkat nasional, tetapi juga global. Menurutnya, akan lebih baik jika mahasiswa juga memiliki standar global, selain para dosennya.
Guru besar yang akrab disapa Anas itu mengakui bahwa ini bukan pekerjaan yang mudah. Karena itu, perlu kolaborasi berbagai pihak, mulai dari kolaborasi mahasiswa dengan dosen, mahasiswa dengan perguruan tinggi tempat dia berkuliah, dan lembaga DUDI/DUKA, ataupun PT yang ada di luar negeri.
Dalam seminar yang mengusung topik ‘Membekali Generasi Emas dengan Semangat Berkolaborasi di Level Internasional’ ini, Anas membagikan lima tips yang bisa dilakukan mahasiswa untuk bisa go internasional dalam perspektif budaya dan sastra.
Lima Tips untuk Mahasiswa Agar Go Internasional
- Mulailah dari visi dan misi. Ketika ingin mencapai tujuan tertentu, menurutnya tujuan itu akan lebih mudah untuk tercapai jika sudah ada visi dan misi. “Visi dan misi itu sebaiknya ditulis dan dipajang di kamar, biar selalu ingat sama tujuannya,” katanya.
- Membangun relasi, komunitas, asosiasi, forum, kolaborasi dalam dan luar negeri.
- Merancang atau mendesain output yang akan dihasilkan di level internasional. Apa saja itu? Mulai dari penulisan artikel jurnal, penulisan buku, magang, ataupun tulisan lain yang bersifat akademis. Untuk itu, perlu dukungan dari berbagai pihak.
- Mempromosikan atau mempublikasikan karya yang sudah dibuat. “Kalau sudah buat karya ya harus bisa mempublikasikan untuk bisa diakui. Semisal kalau punya kenalan atau saudara yang tinggal di luar negeri, coba tanyakan bagaimana caranya biar bisa mempublish karyamu,” terangnya.
- Melakukan revisi atau perbaikan sebagai tindak lanjut terhadap proses yang telah dilakukan. Jika mahasiswa merasa karyanya belum optimal atau tidak punya relasi untuk publikasi, maka jalinlah kerja sama lewat komunitas internasional atau berkolaborasi lah dengan dosen. Jalan untuk mempublikasikan karya akan jauh lebih mudah, mengingat sudah banyak dosen yang mempunyai link international.
Dengan diadakannya seminar ini mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan internasionalisasi dirinya sebagai agenda dan tujuan untuk masa depannya kelak. Karena ada beberapa alumni yang sudah mengajar di luar negeri walaupun masih lulusan S1.
Selain Anas, seminar ini juga menghadirkan narasumber lain seperti Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah yang menyampaikan materi tentang "Peluang dan Tantangan Mahasiswa Berkiprah di Level Internasional" dan Safira Machrusah, MA. SA. Duta Besar Indonesia untuk Aljazair 2015-2020 yang mengusung topik ‘Best Practice Jalan Menjadi Dubes Diplomasi Luar Negeri’.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca juga: Lanjut Kuliah S2 dan S3? Cek Dulu Keunikan dan Keunggulan Pascasarjana Kimia IPB |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id