FGD LPPM ITB. DOK ITB
FGD LPPM ITB. DOK ITB

Dosen ITB Bagikan Strategi Menghasilkan Publikasi pada Jurnal Top Quartile

Renatha Swasty • 25 Maret 2024 10:38
Jakarta: Dosen dan peneliti dituntut terus membuat publikasi agar bisa menghasilkan karya yang tak cuma dikenal regional tapi dunia. Untuk itu, penting menghasilkan publikasi di jurnal top Quartile (Q1-Q4).
 
Dosen dari Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) Institut Teknologi Bandung (ITB), Endra Gunawan, menjelaskan satu kategori jurnal hanya akan memiliki satu tipe quartile yang dilihat dari tipe quartile terakhir pada tahun sebelumnya. Semua jurnal, baik publikasi lama atau baru, memiliki kemungkinan yang sama untuk masuk ke setiap kategori quartile (Q1-Q4).
 
Jurnal baru dapat langsung masuk kategori Q1, begitupun jurnal lama bisa turun ke quartile lebih rendah. Endra mengatakan tidak serta merta jurnal yang track record-nya panjang memiliki the best quartile.

"Jadi, kita harus bisa mengidentifikasi tujuan kita men-submit apakah ke suatu jurnal Q1 atau jurnal yang memiliki track record panjang,” papar Endra dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Publikasi di Jurnal Top Quartile sebagai Early-Career Factor untuk Menjadi Dosen dan Peneliti Prominent di Dunia” yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB dikutip dari laman itb.ac.id, Senin, 25 Maret 2024.
   
Dia menekankan meneliti merupakan suatu proses belajar yang panjang. Dalam proses tersebut, beberapa peneliti mungkin menemukan titik tolak menuju karier penelitian yang lebih matang, misalnya sebagai dosen.
 
Untuk sampai pada titik tersebut, seorang peneliti dapat memulai dengan sesuatu yang dikuasai dan dianggap mudah terlebih dahulu. Menurutnya, menguatkan motivasi dalam setiap penelitian yang dijalani juga sangat penting untuk mempertahankan semangat dan produktivitas kerja seorang peneliti.
 
“Yang paling krusial adalah motivasi. Begitu kita kehilangan motivasi maka akan repot, ke belakangnya juga akan sulit untuk mencapai tujuan,” tutur dia.
 
Sementara itu, dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB, Grandprix Thomryes Marth Kadja, membagikan beberapa sikap dan prinsip yang perlu dikembangkan seorang peneliti. Pertama, peneliti perlu memperbanyak bahan bacaan jurnal berkualitas yang masuk dalam kategori Q1.
 
Menurutnya, publikasi berkualitas tidak akan dihasilkan tanpa bacaan berkualitas pula. Selain itu, peneliti harus memiliki sifat resilien dalam menghadapi berbagai kegagalan yang mungkin akan dialami sepanjang proses publikasi jurnal.
 
Berbagai kesalahan dan kritik harus dapat dijadikan landasan untuk memperbaiki kualitas publikasi selanjutnya. “Di dalam prosesnya itu pasti ada darah, cucuran air mata, dan sebagainya. Bahkan sebelum di-accept mungkin di-reject dulu. Tapi seperti yang dibilang di buku Ikigai, kita jatuh 7 kali, bangkit 8 kali,” pesan dia.
 
Dia menegaskan saat ini adalah masanya kolaborasi, bukan kompetisi. Kondisi ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai ajang kerja sama interdisiplin dengan beberapa bidang ilmu sekaligus.
 
Kolaborasi interdisiplin akan memperbesar peluang lahirnya publikasi berkualitas karena dukungan inovasi dan analisis yang komprehensif. Terakhir, dia merujuk pada filosofi Jepang, yaitu wabi-sabi yang artinya menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan.
 
Apabila dipahami dalam konteks penelitian, filosofi ini mengajarkan tidak ada penelitian yang sia-sia sekalipun hasilnya terkadang tidak seperti yang diharapkan. Berbagai penelitian tersebut faktanya mampu berperan sebagai batu loncatan dan pembelajaran bagi peneliti lain dalam mengembangkan topik penelitian serupa.
 
“Bagaimana dari hasil penelitian second-class bisa kita dapatkan pengetahuan baru yang mungkin nanti bisa dimanfaatkan oleh penelitian-penelitian selanjutnya atau grup-grup lain untuk dikembangkan,” tutur dia.
 
Baca juga: Publikasi Internasional Penting untuk Ukur Tingkat Keberhasilan Riset 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan