Produk ciptaan Ajeng Almira Tarisha Asri dan Erza Janitradevi Nadine ini menjadi solusi tepat penanganan bahan pangan sayuran yang prosesnya paling tidak efisien. Di mana kehilangannya mencapai 62,8 persen dari seluruh pasokan domestik sayuran di Indonesia.
Dengan aplikasi SABAYUR, produk hasil pertanian yang dijual akan mendapatkan diskon minimal 50 persen setiap pembelanjaannya dengan menyesuaikan umur simpan produk hasil pertanian. Duo mahasiswa Teknik Kimia dan Teknik Informatika itu meyakini SABAYUR dapat membantu penjualan pedagang di pasar tradisional maupun pasar swalayan.
Tarisha mengatakan penggunaan aplikasi ini tergolong mudah dan praktis hingga dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat. “Mulai dari pengguna yang masih awam hingga yang telah mahir menggunakan aplikasi berbasis mobile,” kata Tarisha dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 Februari 2022.
Dia menjelaskan penggunaan aplikasi SABAYUR. Pertama, saat membuka aplikasi, pengguna akan terarah pada landing page untuk mendaftarkan akun pengguna.
Dalam laman pilihan produk hasil pertanian, pengguna dapat memilah berdasarkan kategori dengan penyortiran terdekat, termurah, ataupun toko dengan rating terbaik. “Selain itu, terdapat tiga menu utama yakni Discover, Cart, dan Receipt,” papar mahasiswa angkatan 2019 tersebut.

Aplikasi SABAYUR. DOK Humas ITS
Sementara itu, Erza menjelaskan, pengguna dapat melihat produk yang terbagi menjadi beberapa kategori dan alamat rumah pengguna pada menu Discover. Alamat rumah pengguna digunakan untuk memudahkan menemukan toko terdekat dan mendapatkan rekomendasi produk dari toko terdekat.
Sedangkan, menu Cart dapat digunakan untuk menyimpan produk yang telah ditambahkan pengguna. “Kemudian pengguna dapat langsung memilih tombol Checkout untuk melanjutkan ke pembayaran,” ujar Erza.
Pengguna juga dapat terfasilitasi untuk mengetahui riwayat pembelian dalam menu Receipt. Erza menerangkan menu tersebut memiliki dua kategori untuk membedakan pembelian yang sedang berlangsung dan telah selesai.
Selain itu, pengguna juga dapat melacak produk yang dibeli mulai dari proses pengambilan produk, proses pengantaran, sampai proses penyelesaian pembelian. “Sehingga pengguna tahu betul perjalanan produk yang dibelinya ketika sedang dibawa kurir,” tutur mahasiswa tingkat tiga tersebut.
Ide inovatif itu membuat Tarisha dan Erza naik podium juara pada Adenium National Essay Competition yang digelar Universitas Brawijaya. Mereka berharap mahasiswa ITS lainnya dapat menyalurkan inovasi yang dimiliki dan dapat meraih prestasi di kemudian hari.
Keduanya juga berharap dapat memperkenalkan ide desain aplikasi ini kepada orang-orang terdekat untuk mencobanya. “Agar kami mengetahui apakah tujuan dari aplikasi ini sudah terpenuhi dan dapat mempermudah orang lain jika akan dikembangkan pada kemudian hari,” ujar Tarisha.
Baca: Mahasiwa Fakultas Teknik UI Tawarkan Penyempurnaan PeduliLindungi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News