"Penelitian ini menjadi bagian inovasi yang coba dikembangkan dari kampus Itera," kata Sekretaris Purino Material Hayati dan Material Alami Itera Rahmat Kurniawan di Lampung Selatan, Lampung, Selasa, 8 Juni 2021.
Rahmat mengatakan, berbagai metode bisa dilakukan guna mendapatkan senyawa organik yang bisa digunakan sebagai obat-obatan. Khususnya, kanker.
"Senyawa organik bisa didapatkan dari berbagai macam bahan alam, terlebih lagi Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia," terang dosen Program Studi Kimia Itera itu.
Baca: UGM dengan Kemenhub Kembangkan Aerotropolis di Kawasan IKN Baru
Dia mencontohkan senyawa organik dapat didapatkan pada tumbuhan tapak dara yang memiliki kandungan alkaloid bernama vinkristin. Saat ini, biasa digunakan untuk obat kanker stadium 3 dan 4.
Selain itu, kata dia, tim juga sedang meneliti tanaman taxus sumatrana atau yang dikenal dengan 'Cemara Sumatera' yang memiliki senyawa organik dan bisa dikembangkan juga sebagai obat anti kanker bernama paclitaxel.
Dia mengatakan sebagai upaya memperkaya kajian tentang pemanfaatan bahan alami sebagai obat kanker, Tim Pusat Riset dan Inovasi Material Hayati dan Material Alami Itera juga melakukan webinar dengan tema bertajuk 'Pengembangan material dan hayati sebagai obat antikanker'.
"Dalam kegiatan webinar tersebut menghadirkan narasumber Peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI, Siti Nurul Aisyiyah Jenie," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News