Lima mahasiswa UB menawarkan inovasi pemurnian cerium dari lumpur lapindo. Foto: Dok. UB
Lima mahasiswa UB menawarkan inovasi pemurnian cerium dari lumpur lapindo. Foto: Dok. UB

Mahasiswa UB Tawarkan Inovasi Pemurnian Cerium Lumpur Lapindo Sebagai Katalis

Citra Larasati • 23 Agustus 2022 12:51
Jakarta:  Sebanyak lima mahasiswa dari Teknik Kimia Universitas Brawijaya (UB) menawarkan inovasi pemurnian cerium dari lumpur lapindo dan memanfaatkannya sebagai pendukung katalis yang berformulasi dengan Ru membentuk katalis Ru/CeO2.  Tim ini beranggotakan Bagas Gilang Prayoga, Arini Nur Fauziah, Bidayatul Khoiriyah, Febriyanti Solichatu Afiyah dan Umar Khalid Zaki Abdullah, di bawah bimbingan dosen, Aji Hendra Sarosa.
 
Semburan lumpur panas yang terjadi di salah satu titik di Kabupaten Sidoarjo, lumpur lapindo mulai mengalir sejak 2006 hingga sekarang masih belum menemukan alih fungsi dan nilai gunanya. Pada Januari 2022, beberapa peneliti perwakilan dari pihak geologi Institut Teknologi Surabaya menyatakan bahwa kandungan lumpur lapindo yang telah memiliki banyak unsur logam tanah jarang atau rare earth material.
 
Kandungan ini sangat melimpah meliputi unsur logam seperti Cerium (Ce), Lithium (Li), Stronsium (Sr), dan sebagainya.  Hal ini memancing inovasi baru demi menambah nilai guna dari logam tanah jarang yang berada di lumpur lapindo salah satunya yaitu cerium.

Pemanfaatan Cerium

Pemanfaatan cerium sebagai katalis telah diakui dapat berperan sebagai pendukung katalis yang kuat dan memiliki banyak kelebihan seperti porinya yang berjumlah banyak, sifatnya yang efektif, sifat elektroniknya, sifat redoksnya dan stabilitas termalnya. "Dalam perannya sebagai pendukung katalis, logam Ce ini akan diformulasikan dengan oksigen dan direaksikan dengan Ru yang berperan sebagai bahan aktif katalis," kata Bagas dilansir dari laman UB, Selasa, 23 Agustus 2022.

Bahan aktif Ru akan memasuki celah-celah dari cerium untuk berikatan dan berformulasi sehingga membentuk Ru/CeO2 telah terbukti efektivitasnya mengalahkan formulasi bahan aktif lain berikatan yang dengan Ce.  Oleh karena itu,
 
Cerium oksida akan disintesis dari lumpur lapindo dengan melewati metode pemurnian sintesis dan beberapa uji untuk mengetahui kecocokannya sebagai katalis. Sintesis cerium dilakukan dengan beberapa rangkaian prosedur kimia yang bertujuan untuk memurnikan cerium dari bahan-bahan lain yang tidak diperlukan.
 
Kemudian akan dilanjutkan dengan uji yang memiliki target-target hasil yang telah ditentukan seperti uji karakteristik, penampakan dan jangkauan efektivitasnya.
 
“Melihat potensinya yang dinilai dapat meningkatkan nilai guna dari lumpur lapindo sendiri, inovasi pemanfaatannya terlihat seperti sesuatu yang sangat menjanjikan, oleh karena itu kami memutuskan pengaplikasian ide ini,” ujar Ketua dari tim PKM Riset Eksakta ini.
 
Untuk ke depannya tim ini akan berjuang dengan sekuat tenaga agar dapat menuju dan meraih penghargaan pada ajang PIMNAS 35 tahun 2022.
Baca juga:  Miopi, Inovasi UB Berbentuk Minyak Oles Aromaterapi untuk Autisme

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan