Sortegg-Quail - UGM
Sortegg-Quail - UGM

Sortegg-Quail, Inovasi Buatan Mahasiswa UGM Mudahkan Peternak Puyuh Memilah Telur

Renatha Swasty • 20 September 2022 19:12
Jakarta: Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggagas Sortegg-Quail, alat pemanen, pemilah, dan penata telur otomatis. Alat dibuat untuk mendorong pengembangan peternakan burung puyuh serta mengurangi risiko kerusakan produk peternakan yang kerap terjadi akibat kesalahan manusia.
 
“Diperkirakan 13-20 persen dari jumlah produksi telur total mengalami retak, pecah, dan rusak sebelum sampai ke tujuan. Sortegg-Quail menjadi strategi untuk memudahkan peternak puyuh memanen, memilah, dan menata telur berbasis digitalisasi yang mampu meningkatkan daya saing telur puyuh dengan kualitas telur terjamin sebelum beredar di masyarakat,” ucap mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM Hero Prakosa Wibowo Priyanto dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 20 September 2022.
 
Alat ini dikembangkan oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC) Universitas Gadjah Mada. Tim beranggotakan lima mahasiswa, yaitu Hero dan dua mahasiswa FMIPA lainnya, Kristian Bima Aryayudha dan Fatakhillah Khaqo, Putri Safitri Dian Kusuma (Fakultas Peternakan), dan Bayu Wiratama (Fakultas Teknik), dengan Tri Wahyu Supardi sebagai dosen pembimbing.

Hero mengungkapkan peternakan burung puyuh adalah salah satu subsektor peternakan yang memiliki potensi tinggi tetapi jarang diperhatikan banyak pihak. Peternakan ini tidak memerlukan tempat atau lahan luas. Konsumsi pakan puyuh juga relatif sedikit, hanya sekitar 20 gram per ekor per hari.
 
Namun, sektor ini belum banyak tersentuh perkembangan teknologi karena kebanyakan peternak burung puyuh masih menggunakan cara tradisional. Padahal, cara ini mengandung risiko human error yang dapat berdampak pada produksi peternakan.
 
“Sangat disayangkan bahwa subsektor ini masih belum tersentuh pengaruh pengembangan teknologi di era society 5.0 ini,” ujar Putri.
 
Sortegg-Quail mengusung teknologi IoT berupa image processing yang terintegrasi dengan modul RTC sebagai penyimpan informasi pencitraan telur. Informasi selanjutnya ditampilkan melalui LCD berupa data jumlah telur total, telur yang baik, telur yang buruk, dan massa telur pada egg tray.
 
Komponen lain dari alat ini adalah kamera sebagai sensor utama penangkap citra telur, lampu ultraviolet untuk pencahayaan pendeteksi kerusakan telur, motor DC sebagai penggerak sabuk konveyor, sensor infrared sebagai pendeteksi keberadaan telur, serta motor stepper untuk menggerakkan mesin penata telur.
 
Tri Wahyu sebagai dosen pembimbing optimis gagasan Sortegg-Quail akan bermanfaat bagi peternak puyuh dalam menyortir telur puyuh secara efektif dan efisien. Mengusung automation tools system, pemanen, pemilah, dan penata dengan fitur teknologi IoT ini dapat mempermudah pekerjaan peternak.
 
“Harapannya alat ini akan terus berkembang dan dapat dimanfaatkan juga pada sektor peternakan lainnya seperti peternakan ayam, itik, dan peternakan unggas lainnya,” ujar Tri Wahyu.
 
Baca juga: Daun Kayu Manis Minimalkan Residu Antibiotik pada Telur, Cek Manfaatnya untuk Manusia 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan