Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. Foto: Dok. BRIN
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. Foto: Dok. BRIN

BRIN Pastikan Indonesia Siap Masuki Era Bioteknologi

Citra Larasati • 09 Agustus 2022 17:03
Jakarta:  Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menggelar rangkaian kegiatan menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2022 yang akan diperingati 10 Agustus 2022. Rangkaian kegiatan Hakteknas sudah diselenggarakan sejak awal Agustus 2022.
 
Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengatakan, peringatan Hakteknas 2022 ini bertema riset dan inovasi untuk kedaulatan pangan dan energi. Karena ini memang yang menjadi fokus kondisi global dan Indonesia saat ini.
 
“Setelah pandemi dan adanya krisis Rusia dan Ukraina fluktuasi pangan dan energi luar biasa sekali, fokus kami ingin menyampaikan kepada publik bahwa ke depan merupakan era bioteknologi baik untuk pangan maupun energi. Termasuk di dalamnya adalah kesehatan. Indonesia merupakan negara sumber genetika terbesar di dunia baik yang sumbernya berasal dari darat maupun laut, Indonesia memiliki sumber daya alam yang besar,” jelas Handoko, Selasa, 9 Agustus 2022.

Handoko berharap, pada Hakteknas kali ini adalah Indonesia benar-benar bisa menjadi pemain tidak hanyak di lokal, regional tetapi juga global. khususnya terkait riset dan inovasi yang basisnya adalah sumber daya genetika Indonesia,” tambah Handoko.
 
“Itu sebabnya puncak peringatan Hakteknas tahun ini kami pusatkan di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno yang berlokasi di Cibinong karena KST Cibinong merupakan pusat penelitian fokus riset hayati, fokus riset hayati yang sekarang tidak lagi konvensional kami menggunakan teknologi yang sangat advance,” kata Handoko.
 
Untuk peringatan Hakteknas sendiri Handoko menjelaskan bahwa sejak tahun lalu BRIN laksanakan dengan sederhana menyesuaikan dengan kondisi ekonomi masa pandemi. “Pada HAKTEKNAS kali ini kami melakukan rebranding Kawasan Sains dan Tekonologi (KST) yang ada di empat lokasi, salah satunya yang berada di Serpong yang dulu dikenal dengan nama PUSPIPTEK. Sekaligus menjadi titik awal yang menandakan bahwa proses integrasi bahwa lembaga – lembaga riset yang dulu terpisah – pisah sekarang sudah menjadi satu di bawah BRIN,” ungkap Handoko.
 
BRIN, kata Handoko, mengembangkan banyak material-material yang berasal dari mikroba, yang utama adalah bagaimana kita bisa menjamin pasokan bibit unggul yang asalnya dari Genomik tidak lagi hasil persilangan konvensional.
 
Dalam kesempatan yang sama Kepala Pusat Riset Rekayasa Genetika, Ratih Asmana Ningrum, menjelaskan mengenai kegiatan riset yang dilakukan oleh BRIN yaitu riset berbasis Genom. Riset berbasis Genom, dengan menggunakan data Genom bisa memodifikasi tanaman menjadi tahan cuaca sehingga bisa meminimalisir gagal panen.
 
Selain itu juga bisa dikembangkan untuk tahan hama, tanah masam, bisa juga dimodifikasi sesuai kebutuhan.
 
“Di KST Cibinong , BRIN memiliki Gedung Genomik. Gedung Genomik terdiri dari empat lantai, yang masing-masing lantainya memiliki belasan laboratorium. Fasilitas laboratorium Gedung Genomik memiliki berbagai macam fungsi ada laboratorium untuk analisis DNA, analisis protein, preparasi mikroba dan lain sebagainya. Fasilitas ini terbuka untuk umum, tidak hanya untuk sivitas BRIN namun juga untuk masyarakat luas, namun tentunya dengan izin terlebih dahulu,” kata Ratih.
 
 Untuk melengkapi fasilitas yang ada BRIN juga sedang melakukan proses pengadaan untuk alat canggih yang bernama CryoEM (Cryo Electron Microscopy).  "Dengan alat ini kita bisa melihat hingga protein terkecil sekalipun. Di wilayah Asia sendiri negara yang memiliki CryoEM masih bisa dihitung dengan jari,” tutupnya. 
 
Baca juga:  Mengenal Bioteknologi Modern, Pengertian, Manfaat, dan Contoh Produknya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan