Tri menjelaskan metode SCPM ini termasuk ke dalam deformable model. Model ini memiliki kemampuan mengikuti kontur suatu objek yang diinginkan, menentukan batas region of interest (ROI), serta meningkatkan pemulihan bentuk.
Ditambah dengan tingkat fleksibilitas yang baik tanpa perlu komputasi tinggi. Namun, SCPM akan kesulitan bila diterapkan pada gambar berkualitas rendah dan berantakan.
Alumnus S1 Teknik Elektro ITS ini mengatasi kekurangan itu lewat SCPM dengan mengombinasikan partikel bermuatan positif dengan pegas. Partikel ini akan bergerak menuju kontur benda bermuatan negatif yang dihasilkan oleh citra biomedis.
“Kombinasi pegas ini akan mencegah partikel bergerak saling menjauh dan menjaganya agar berada di jarak yang sesuai tanpa mengurangi fleksibilitasnya,” jelas Tri dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 September 2023.
SCPM sudah diuji lewat kurva sederhana, dengan menunjukkan bentuk yang diberikan meskipun terdapat banyak noise. Selain itu, metode ini juga telah diujikan pada kurva terbuka dan tertutup dengan hasil baik.
Bahkan, pada pengujian kurva tertutup, kemampuan SCPM menunjukkan hasil SCPM lebih unggul dibandingkan dengan Charge Fluid Model dan Active Contour.

Hasil pengujian metode SCPM. DOK ITS
Metode ini telah diterapkan pada bidang kedokteran, yaitu mendeteksi kelengkungan tulang belakang. Pada pengujian tersebut tampak partikel bermuatan positif bergerak mengikuti bentuk citra tulang belakang penderita skoliosis yang digunakan.
Partikel-partikel membuat segmentasi pada citra tulang belakang dan memudahkan tenaga medis dalam diagnosis. Profesor dari Departemen Teknik Biomedik, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ini menyebut ke depan SCPM tidak hanya terbatas pada citra tulang.
Namun, juga dapat melakukan segmentasi dan pemulihan pada berbagai organ lainnya. “SCPM juga support berbagai jenis citra, baik yang menggunakan CT Scan, X Ray, Ultrasound, dan lain-lain,” ujar dia.
Melalui metode ini, diagnosis medis yang dilakukan akan menjadi lebih cepat dan akurat. Segmentasi yang ditunjukkan oleh SCPM akan membantu pihak medis menentukan titik fokus analisisnya.
Selain itu, kemampuan SCPM dalam memperbaiki bentuk citra juga sangat berguna untuk mengidentifikasi hasil citra biomedis dengan lebih baik. Alumnus S3 Teknik Biomedik University of Groningen ini berharap metode SCPM dapat membantu berbagai bidang lainnya, seperti perencanaan dan pemantauan terapi, pemahaman anatomi dan fisiologi, keselamatan pasien, dan praktik klinik.
“Ke depan, SCPM tidak hanya berfokus pada dua dimensi, tetapi dapat dikembangkan ke ranah tiga dimensi," tutur dia.
Baca juga: Mahasiswa ITS Tawarkan EvolveGo untuk Solusi Kota Cerdas Terintegrasi |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id