Guru Besar UGM Diatri Nari Ratih. DOK UGM
Guru Besar UGM Diatri Nari Ratih. DOK UGM

Guru Besar UGM Sebut Nano Kitosan Potensial untuk Perawatan Gigi

Renatha Swasty • 30 Mei 2023 19:44
Jakarta: Guru besar bidang Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM), Diatri Nari Ratih, mengatakan penyakit pulpa dan periapikal gigi masih menjadi persoalan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Data Kesehatan Indonesia menunjukkan penyakit ini menduduki urutan ketujuh penyakit rawat jalan di Indonesia pada 2010.
 
Perawatan endodontik banyak dilakukan dalam merawat jaringan pulpa dan jaringan periapikal gigi baik bedah maupun non-bedah. Seiring masih tingginya penyakit pulpa dan periradikuler di Indonesia, perkembangan material dan alat kedokteran gigi, khususnya dalam bidang endodontik juga berlangsung sangat cepat.
 
Diatri menuturkan saat ini banyak penelitian terhadap material dalam bidang endodontik yang dikembangkan memanfaatkan bahan alam yang mudah didapat serta menekan polusi dari sumber yang digunakan. Salah satunya limbah hasil laut seperti kulit dan kepala udang maupun cangkang kepiting yang berpotensi dibuat menjadi kitosan.

“Kitosan ini memiliki sifat anti bakteri terhadap Enterococcus faecalis (E. faecalis), Porphyronomas gingivalis, Prevotella intermedia, dan Actinobacillus actinomycemcomitans,” kata Diatri saat menyampaikan pidato pengukuhan jabatan Guru Besar UGM berjudul Pengembangan Nano Kitosan untuk Perawatan Endodontik dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 30 Mei 2023.
 
Dia mengatakan salah satu yang terpenting dalam perawatan endodontik ialah peran dari material yang digunakan. Material yang digunakan sebaiknya bersifat antibakteri.
 
Nano kitosan digunakan dalam perawatan endodontik karena mempunyai sifat antibakteri tinggi, terutama terhadap bakteri an- aerob (E. faecalis). Aplikasi penggunaan material dalam bidang kedokteran gigi, khususnya endodontik, juga diarahkan dibuat dalam bentuk nano.
 
Menyitir penelitian Raura dkk., 2020 disebutkan penggunaan nanopartikel dapat memberikan kemajuan dalam mencegah dan merawat infeksi gigi, terutama yang berhubungan dengan antibakteri. Selain itu, penggunaan material nano kitosan ini diharapkan tidak mengubah sifat fisik dan mekanis dari gigi yang dilakukan perawatan endodontik sehingga perawatan endodontik berhasil.
 
“Gigi dapat berfungsi kembali di dalam mulut dan akhirnya gigi dapat dipertahankan selama mungkin di dalam mulut,” tutur dia.
 
Dia menyampaikan penggunaan nano kitosan sebagai larutan irigasi, medikamen sterilisasi, dan sebagai siler dalam obturasi saluran akar berpotensi dapat diaplikasikan dalam perawatan endodontik. Sehingga, dapat tercapai Triad Endodontik yang adekuat sehingga perawatan endodontik dapat berhasil optimal.
 
Diatri menyebut penggunaan nano kitosan sebagai material dalam perawatan endodontik, khususnya perawatan saluran akar merupakan salah satu cara mendukung program pemerintah yang mencanangkan tingkat komponen dalam negeri dalam suatu produk (TKDN), yaitu minimal 25 persen.
 
Baca juga:  Dosen Unair Ungkap Teknik Inseminasi Buatan untuk Tingkatkan Produksi Unggas

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan