Tim riset mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran diundang ke kantor Bappenas RI untuk memaparkan mengenai penemuan alat detektor bakteri Escherichia coli (e.coli) berbasis smartphone. DOK Unpad
Tim riset mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran diundang ke kantor Bappenas RI untuk memaparkan mengenai penemuan alat detektor bakteri Escherichia coli (e.coli) berbasis smartphone. DOK Unpad

Inovasi Alat Detektor Bakteri E. coli Karya Mahasiswa Unpad Dilirik Bappenas RI

Renatha Swasty • 14 Agustus 2023 16:25
Jakarta: Inovasi alat detektor bakteri Escherichia coli (E. coli) berbasis smartphone karya tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dilirik Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas RI. Mereka mendapat undangan khusus dalam acara Diskusi Inovasi Air Minum dan Sanitasi Aman.
 
Inovasi itu merupakan karya Asep Wirayasa, Nurul Mufliha, Nindya Khairunisa, dan Liana Awalia, disertai dosen pembimbing Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno. Alat detektor bakteri E. coli berbasis smartphone hasil penelitian tim FK ini mudah, murah, cepat, dan dapat digunakan berulang kali.
 
“Jika normalnya untuk mendeteksi E. coli memerlukan waktu 1 sampai 2 hari menggunakan kultur bakteri atau PCR yang memakan waktu 20 menit namun hanya bisa digunakan 1 kali, alat ini bisa digunakan berkali-kali karena berbasis Android dan Infrared, dan memiliki waktu deteksi yang sangat cepat yaitu dibawah 5 detik,” papar Asep dikutip dari laman unpad.ac.id, Senin, 14 Agustus 2023.

Proses uji coba dan pengembangan alat ini membawa hasil baik. Alat detektor bakteri E. coli ini telah berjaya dalam sejumlah kompetisi tingkat internasional, yaitu World Intellectual Property Association, Taiwan Intellectual Property Association apresiasi khusus dari Ministry of Higher Education, Science, Research and Innovation, Thailand; Gold Medal ITEX Malaysia, dan Gold Medal Japan Design Invention Expo.
 
“Perjalanan alat ini belum berakhir. Pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan tingkat sensitivitas yang optimal dan penggunaan yang semakin praktis,” ujar Asep.
 
Penemuan tersebut merupakan upaya kolaboratif mahasiswa dengan mentor, seperti Prof. Dr.med. Tri Hanggono Achmad, dr.; Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno, dr., M.Kes., Ph.D; Dr.med. Muhammad Hasan Bashari, dr., M.Kes, dan Eko Fuji Ariyanto, dr., M.KM., Ph.D.
 
Inovasi mahasiswa FK ini mendapat apresiasi dari tamu undangan dalam diskusi tersebut. Sejumlah lembaga, seperti Bappenas, Kementerian Kesehatan, AMPL, dan UNICEF ingin mendukung pengembangan alat ini.
 
“Jika jiwa kreatif pemuda Indonesia semuanya seperti ini, maka tak diragukan lagi masa depan Indonesia akan bersinar terang,” kata tim Sekretariat WASH UNICEF di Bappenas Nadya Sitompul.
 
Sementara itu, Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti, mengatakan alat ini berpotensi memberi manfaat bagi banyak pihak, seperti hotel, restoran, wisatawan, dan pedagang kaki lima. Alat ini akan menjadi solusi praktis untuk memastikan keamanan konsumsi makanan di berbagai lapisan masyarakat.
 
Kepala Subdirektorat Penyehatan Pangan Tutut Indra Wahyuni menilai alat pendeteksi ini bila diproduksi massal akan bermanfaat sebagai bagian dari pencegahan penyakit. Alat ini dapat dipasang setidaknya satu di setiap Puskesmas.
 
Baca juga: Mahasiswa FK Unpad Raih Penghargaan dari Menkes, Berikut Sederet Prestasinya

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan