Padi Gamagora 7. DOK UGM
Padi Gamagora 7. DOK UGM

Padi Varietas Unggul Gamagora 7 Bikinan UGM Dilepas ke Publik

Renatha Swasty • 31 Maret 2023 13:53
JakartaL Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke publik. Pelepasan setelah mengantongi surat keputusan (SK) pelepasan varietas dari Menteri Pertanian RI pada 28 Maret 2023.
 
Padi Gamagora 7 dinilai mampu meningkatkan produksi padi dan dianggap varietas unggul yang memiliki peranan penting dan potensial dalam usaha meningkatkan ketahanan pangan. Sebab, memiliki keunggulan hasil produksi tinggi dan ketahanan terhadap hama wereng dan penyakit serta cocok ditanam pada lahan sawah maupun tadah hujan.
 
“Kita ikut senang. Semakin menyemangati kita bahwa apa yang kita lakukan sudah membuahkan hasil,” kata anggota tim peneliti, Taryono, dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 31 Maret 2023.

Padi Gamagora 7 ini merupakan hasil penelitian Taryono dan Supriyanta. Penantian panjang keduanya sejak 2006 dengan tekun melakukan riset pada padi tangguh di lahan kering maupun lahan sawah usai sudah.
 
Taryono mengungkapkan nama Gamagora merupakan kependekan dari Gama Gogo Rancah yang awalnya diteliti oleh empat orang namun pada perkembangannya menjadi 10 orang. “Awalnya kita menanam di kebun fakultas. Lalu uji multilokasi di PIAT UGM hingga berbagai tempat,” kata dia.
 
Dia menyebut dengan peluncuran Gamagora 7, sudah ada tiga padi varietas padi yang pernah dilepas resmi oleh UGM. Taryono bercerita produk Gamagora berasal dari hasil mutan radiasi dari padi induknya, Rajalele yang terkenal sebagai padi dengan rasanya yang pulen.
 
Taryono menyebut varietas padi “Amphibi” ini bisa untuk menyiasati penurunan produksi padi di Indonesia akibat fenomena perubahan iklim global. Baik karena el-nino dan la-nina serta dampak pengalihan fungsi lahan sawah ke non-sawah yang mencapai 96.512 hektare per tahun.
 
Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan uji multilokasi di 14 tempat seluruh indonesia. Bahkan, padi ini diuji di delapan lokasi pada lahan sawah dan enam lokasi pada tanah tadah hujan.
 
Uji multilokasi untuk mendapatkan izin edar dan izin rilis varietas baru dari Kementerian Pertanian. SK yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan RI, Suwandi, pada 28 Maret 2023 di Jakarta menjelaskan padi Gamagora 7 memiliki ketahanan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe 2 dan memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri patotipe III, penyakit blast ras 033, ras 073, dan ras 133 serta cocok ditanam pada lahan sawah maupun tadah hujan.
 
Selain itu, padi Gamagora 7 disebutkan berasal dari hasil mutan Rajalele Klaten dari golongan Indica. Padi ini memiliki potensi produksi mencapai 9,80 ton per hektare. Sedangkan rata-rata hasil kurang lebih 7,95 ton per hektar. Sedangkan umur panen sekitar 119 hari setelah semai.
 
Baca juga: UGM Kembangkan Padi ‘Amphibi’ Gamagora, Bisa Ditanam di Sawah dan Lahan Kering

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan