Dosen pada Program Studi Teknologi Sains Data, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) Muhammad Noor Fakhruzzaman mengungkapkan, big data hanya sebuah buzzword. Menurut Ruzza, sapaannya, buzzword adalah kata yang baru muncul atau yang sudah ada sebelumnya dan menjadi sangat populer untuk jangka waktu tertentu.
"Menurut saya, big data hanya buzzword dan tidak ada definisi pastinya," kata Ruzza mengutip siaran pers UNAIR, Sabtu, 20 Maret 2021.
Ruzza mengatakan, jika big data benar-benar digunakan, maka akan berpotensi membuat kehidupan lebih terintegrasi atau serasi antarsatu hal dengan yang lainnya. Tidak hanya itu, penggunaan big data juga akan lebih memudahkan segala aspek kehidupan.
"Contoh sederhana, misalnya penggunaan big data pada smart city memungkinkan untuk menghemat energi listrik dan bahan bakar karena data CCTV dijalan dapat dianalisis secara otomatis oleh artificial intelligence (kecerdasan buatan) guna mendeteksi kemacetan," terangnya.
Dalam mengolah big data, sambung Ruzza, faktor penting yang harus diperhatikan adalah sumber daya manusia. Dia mengutarakan, budaya pengambilan keputusan berbasis data juga penting untuk diterapkan. Sebab, big data yang telah diolah tidak akan berguna jika pengambilan keputusan tidak didasari oleh data dan dilakukan sesuka hati.
Selain big data, istilah lain yang juga sering diperbincangkan adalah master data. Ruzza menjelaskan jika big data dan master data merupakan dua hal yang berbeda. Master data, tambahnya, adalah data utama atau data pusat, dan belum tentu dapat digolongkan sebagai big data.
"Contoh master data adalah data kependudukan pusat, biasanya data tersebut telah terstruktur (rapi) dan memiliki ukuran yang besar. Namun, bisa jadi data itu memiliki kekurangan dari segi velocity (kecepatan), variety (jenisnya), veracity (akurasi) atau value (nilainya) sehingga belum dapat dikategorikan sebagai big data," jelasnya.
Menanggapi banyaknya masyarakat yang menggunakan istilah big data akhir-akhir ini, Ruzza berpendapat jika memang istilah tersebut sedang populer untuk dibicarakan karena terkait dengan era revolusi industri 4.0 itu sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News