Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA-BRIN), Suaydhi. DOK BRIN
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA-BRIN), Suaydhi. DOK BRIN

BRIN: Proyeksi Angin Ekstrem di Jawa Timur Tertinggi di Indonesia

Renatha Swasty • 08 Mei 2025 10:17
Jakarta: Salah satu fenomena yang perlu diwaspadai menghadapi perubahan iklim global di wilayah tropis seperti Indonesia, yakni angin ekstrem. Ini berpotensi menimbulkan kerusakan signifikan terhadap infrastruktur, sektor energi, pertanian, bahkan keselamatan masyarakat.
 
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kajian proyeksi angin ekstrem menggunakan model iklim resolusi tinggi dari Max Planck Institute (MPI-HR). Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA-BRIN), Suaydhi, menjelaskan studi ini bertujuan mengidentifikasi tren, sebaran spasial, serta faktor-faktor pemicu angin ekstrem di masa depan.
 
Sehingga, dapat mendukung perencanaan pembangunan nasional yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim. Suaydhi mengungkapkan peristiwa angin ekstrem menimbulkan risiko besar terhadap berbagai aspek kehidupan seperti infrastruktur, pertanian, hingga keselamatan manusia.

“Angin ekstrem khususnya di wilayah tropis seperti Indonesia menimbulkan risiko besar terhadap infrastruktur, pertanian, hingga keselamatan manusia,” kata Suaydhi dalam webinar PRIMA bertajuk Climate Frontiers in Indonesia: Insights from Land, Sea and Sky dikutip dari laman brin.go.id, Kamis, 8 Mei 2025.
 
Suaydhi menyebut Jawa Timur termasuk wilayah yang sangat rentan terhadap bencana iklim. Namun, studi mengenai pola perubahan angin ekstrem di wilayah ini masih terbatas. 
 

Baca juga: Selain Hidrometeorologi, BNPB Imbau Masyarakat Waspada Angin Puting Beliung Selama Musim Pancaroba


Dia dan tim melakukan penelitian untuk menjawab kekosongan tersebut. Suaydhi merinci studi yang dilakukannya menggunakan data angin historis dari tahun 1981 hingga 2014 serta proyeksi hingga 2060, dengan pendekatan skenario iklim SSP2 dan SSP5.
 
Hasil pemodelan menunjukkan wilayah Jawa Timur akan mengalami peningkatan kecepatan angin tertinggi dibanding dengan wilayah lain. Perubahan ini diperkirakan paling signifikan pada musim hujan (Desember-Februari) dengan peningkatan hingga 1,2 m/s. Sebaliknya, pada musim kemarau (Juni-Agustus), kecepatan angin justru diprediksi menurun.
 
“Dari sisi variabilitas harian, Jawa Timur juga menunjukkan fluktuasi tertinggi. Artinya, pola angin di wilayah ini akan semakin tidak stabil dan berubah-ubah dari hari ke hari,” jelas dia.
 
Tak hanya itu, persentil ke-95 dari data kecepatan angin menunjukkan 5 persen angin tercepat di Indonesia tercatat di Jawa Timur dan nilainya diperkirakan akan meningkat di masa depan. Ini menunjukkan potensi kejadian angin sangat kencang di wilayah ini akan semakin sering terjadi.
 
Penelitian juga menelaah faktor-faktor pemicu angin ekstrem, termasuk pengaruh suhu permukaan dan perubahan tinggi geopotensial. Suaydhi beserta tim berharap hasil riset ini menjadi masukan penting bagi para pihak terkait.
 
“Diharapkan riset ini menjadi masukan penting bagi para pengambil kebijakan dan perencana pembangunan dalam merancang infrastruktur yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim,” tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan