Kampus UGM. Foto: Dok. UGM
Kampus UGM. Foto: Dok. UGM

Inastent, Inovasi Ring Jantung Buatan UGM Siap Masuk Uji Klinis

Citra Larasati • 05 Juli 2024 16:02
Jakarta:  Hasil inovasi Tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) tentang riset pembuatan ring jantung atau stent jantung bernama Inastent siap masuk tahapan uji klinis. Nama Inastent diambil sebagai bentuk apresiasi dari hasil inovasi peneliti dari karya anak bangsa.
 
Riset stent jantung yang dimulai sejak 2013 ini sudah mendapatkan paten terkait desain dan bahan prototipe ring jantung. Melibatkan 40 peneliti dari dosen hingga mahasiswa, produk inovasi di bidang kesehatan ini tengah diuji coba untuk dipasangkan pada hewan yang lebih besar dari sebelumnya sudah diuji untuk dipasangkan pada hewan lebih kecil.
 
Apabila berhasil dan tidak menemui banyak kendala, produk ini akan diuji pada manusia atau pasien yang mengalami riwayat penyakit jantung. “Jika tidak ada kendala, kita targetkan akan dilakukan uji klinis mulai tahun depan,” kata salah satu anggota peneliti, Prof. Dr. drg. Widowati Siswomihardjo,M.S. dikutip dari laman UGM, Jumat, 5 Juli 2024.

Widowati mewakili tim mempresentasikan hasil risetnya di hadapan tim Direksi Asian Development Bank yang berkunjung ke UGM belum lama ini. Menurut Widowati, riset stent jantung ini menghabiskan waktu yang cukup lama dan panjang. 
 
Terutama dalam pembuatan prototipe dan pemilihan bahan ring jantung, karena harus melibatkan peneliti lintasdisiplin.  “Kini, bisa dikatakan ada dua inovasi riset yang kita lakukan, terkait bahan metal stent yang sudah dipatenkan sebagai stent generasi pertama. Untuk generasi selanjutnya terkait drug eluting stent,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi UGM ini.
 
Soal prospek produk inovasi ini bisa diproduksi massal, Widowati mengaku dirinya tidak terburu-buru mengejar target tersebut dikarenakan memerlukan waktu untuk tahapan uji klinis. “Prosesnya sangat menantang dan sejauh ini hasilnya sudah bagus,” jelasnya.
 
Widowati menegaskan, jika nantinya produk ini berhasil melalui tahapan uji klinis dan mendapat izin uji edar, produk tersebut diharapkan bisa kompetitif dengan produk impor. “Seharusnya lebih murah dan di-cover BPJS,” pungkasnya.
 
Baca juga: Doktor FTUI Bikin Kamera Thermal untuk Pengamanan di Malam Hari

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan