Pada operasi ini, dilakukan tindakan pengangkatan lensa mata dan menggantikannya dengan lensa buatan yang disebut dengan pseudofakia atau lensa intraokular. Aberasi optikal menjadi salah satu penyebab yang menyebabkan terganggunya kualitas spasien pesudofakia.
Beberapa komponen optikal memengaruhi kejadian aberasi optikal maupun higher order aberration (HOA), antara lain lapisan air mata, asferisitas kornea, diameter pupil, sudut kappa, posisi IOL, panjang aksis bola mata dan usia. Namun, belum ada penelitian yang membandingkan komponen optikal yang paling berpengaruh terhadap kualitas penglihatan pasien pseudofakia pada populasi usia tua di Indonesia.
Hal tersebut mendorong mahasiswa program doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FKKMK UGM, Johan A Hutauruk, meneliti kualitas penglihatan pasien pseudofakia. Pasien pseudofakia dengan visus 6/6 dengan Kartu Snellen masih sering mengeluh kualitas penglihatannya tidak baik.
Hal ini menunjukkan pemeriksaan visus dengan kartu Snellen tidak bisa mendeteksi ganggguan penglihatan yang dikeluhkan pasien. Penelitian ini berusaha mencari penyebab gangguan penglihatan.
"Sehingga pada pasien pseudofakia dilakukan pemeriksaan komponen optikal dan hasilnya dibandingkan dengan kelompok usia muda yang dianggap memiliki kualitas penglihatan yang terbaik,” papar Johan saat ujian terbuka Program Doktor di FKKMK UGM dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 25 Oktober 2022.
Johan mempertahankan disertasi berjudul Kontribusi Komponen Optikal Bola Mata terhadap Aberasi Derajat Tinggi dan Kualitas Penglihatan Pasien Pseudofakia Usia Lanjut Dibandingkan dengan Pasien Usia Muda Normal. Dia menyampaikan dari hasil penelitiannya diketahui lapisan air mata dengan nilai non-invasive keratographic tear film break-up time (NIKBUT) yang rendah pada kelompok psuedofakia memengaruhi gangguan kualitas penglihatan secara subjektif.
Lapisan air mata sangat penting untuk kualitas penglihatan yang baik di mana mata kering berhubungan dengan iregularitas permukaan kornea. Temuan lain menunjukkan kualitas penglihatan kelompok pseudofakia mendapatkan nilai point spread function (PSF) yang sama baiknya dengan kelompok kontrol.
Hal ini dikompensasi dengan diameter pupil mesopik dan fotopik lebih kecil pada kelompok pseudofakia yang membantu mengurangi PSF pada pupil kecil. “Ini menjadi solusi alamiah untuk mengurangi keluhan penglihatan pada usia tua,” jelas Johan.
Baca juga: UGM Buka Program Magister Baru, Kerja Sama dengan Institusi Prancis dan Thailand |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News