Tim ini beranggotakan Asni Muslimah prodi Pendidikan Teknik Busana, Annisa Nurfatimah Febrianti prodi Pendidikan Akutansi, Annisa Alimah Ufairoh prodi Pendidikan Fisika, Latifah Nur Khasanah prodi Pendidikan Kimia, dan Atiqotul Maula Al Farihah dari Pendidikan Sosiologi. Menurut Asni Muslimah mereka membuat dompet karena pengguna dari alat penyimpan ini sangat tinggi.
"Kami gunakan pelepah pisang karena selama ini hanya menjadi limbah dan mengotori lingkungan," kata Asni mengutip siaran pers UNY, Selasa, 18 Januari 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: ElBicare Cough Analyzer, Inovasi ITS Alat Deteksi Dini Covid-19 Melalui Batuk
Ia mengungkapkan dompet sengaja dilengkapi corak aksara Jawa untuk memperkenalkan budaya bangsa sekaligus meningkatkan pengetahuan tentang aksara Jawa, yang eksistensinya semakin pudar. Annisa Nurfatimah Febrianti menambahkan ada juga menambahkan motif sains untuk menarik perhatian para saintis dan memberi edukasi terhadap masyarakat, serta menambah nilai keunikan dari dompet yang diinovasikan.
Annisa Alimah Ufairoh mengatakan teknologi yang digunakan di desain dengan module bluetooth yang bisa disebut sensor jarak. "Kami pilih nama dompet pintar atau disingkat Dompi agar akrab di telinga masyarakat," ujar Annisa.
Produk ini dibuat sebagai usaha kreatif pelestarian budaya dan usaha mengangkat budaya lokal. Bahan yang diperlukan yaitu Module Bluetooth HC-05, Arduino UNO, PCB, kabel penghubung, kapasitor, buzzer, resistor, baterai lithium, timah soldier, pin charger dan push button.
Sedangkan, alat yang dibutuhkan adalah solder, Software IDEA, Aplikasi Arduino dan Bluetooth Simple. Cara merakitnya, bahan dirangkai pada PCB kemudian mengatur kode pemrograman pada aplikasi IDEA dan membungkus sensor dengan kotak agar aman dan terlihat rapi.