Untuk itu, keberadaan vaksin harus terus ada di tengah masyarakat. Kebutuhan vaksin secara terus menerus itu dapat diatasi dengan adanya vaksin Merah Putih yang diproduksi secara mandiri.
"Pada intinya efektivitas vaksin ini kemungkinan tidak seumur hidup, dan kita perlu memperhitungkan adanya mutasi di masa depan. Vaksin Merah Putih kita arahkan untuk menjaga sustainability dari herd immunity yang harapannya bisa kita capai di tahun 2021," kata Bambang dalam webinar Tantangan dan Kebijakan Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Jumat, 22 Januari 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bambang mengatakan, vaksin impor yang digunakan saat ini bersifat sementara. Setidaknya untuk memotong rantai penularan covid-19 yang terjadi saat ini.
"Paling tidak memotong rantai penularan dan menimbulkan confidence di masyarkat bahwa mereka mulai percaya diri untuk beraktivitas. Tapi dengan tetap mengubah perilakunya dengan lebih care terkait kesehatan dan perlindungan diri," sambungnya.
Baca juga: UI Kembangkan Empat Platform Vaksin Merah Putih
Selain guna keberlanjutan jangka panjang kesehatan, vaksin Merah Putih juga dipercaya bakal memengaruhi sektor lainya. Bambang berharap keberadaan vaksin Merah Putih juga dapat memperbaiki perekonomian masyarakat.
"Inilah yang tentunya jadi harapan kita, bahwa apa yang dilakukan teman-teman pengembangan vaksin Merah Putih nantinya akan memberikan dampak langsung pada pemulihan ekonomi," tutupnya.
(CEU)