Fenomena langka tersebut disebabkan oleh planet Titan yang melintasi permukaan Saturnus dan menciptakan bayangan titik hitam kecil bergerak perlahan dan bisa diamati langsung dari Bumi dengan teleskop. Yuk simak lebih lanjut fenomena menarik ini dikutip dari laman universetoday.com:
Mengamati semesta alam di luar angkasa adalah sebuah kegiatan yang selalu menarik dan mengagumkan bagi pengamat langit. Terutama dalam melihat planet bercincin yang sering menjadi pusat perhatian dalam acara pengamatan bintang dan menghasilkan decak kagum bagi para pengunjung, apalagi bagi yang baru pertama kali melihatnya.
Di tahun 2025, terdapat peristiwa langka yang membuat planet Saturnus lebih istimewa dan menarik untuk diamati. Karena bulan terbesar Saturnus, yaitu planet Titan akan melakukan serangkaian transit bayangan, di mana bayangan Titan akan melintasi permukaan Saturnus dan dapat dilihat bayangan hitamnya dari jarak yang sangat jauh di permukaan bumi dengan bantuan teleskop.
Hal ini adalah peristiwa sangat langka, meskipun Saturnus memiliki 274 bulan yang diketahui, hanya planet Titan yang cukup besar untuk dapat menghasilkan bayangan yang mudah diamati dari Bumi.
Titan mengorbit Saturnus setiap 16 hari. Pada tahun 2025, Saturnus sedang berada pada titik di mana cincin-cincinnya tampak sejajar dengan pandangan Bumi sehingga Bumi berada di posisi yang tepat untuk menyaksikan transit bayangan.
Baca juga: AI Bisa Petakan Awan Metana Titan dalam Waktu Singkat |
Tidak seperti Jupiter, yang orbitnya memiliki kemiringan sekitar 1,3 derajat terhadap bidang ekliptika, orbit Saturnus memiliki kemiringan sekitar 2,5 derajat yang menciptakan kondisi peluang langka bagi bulan-bulan Saturnus untuk menampakkan bayangan ke permukaan planet tersebut.
Transit Titan merupakan peristiwa yang dapat berlangsung lama, bahkan bisa mencapai lebih dari 6 jam. Kabar baiknya, hampir semua dari sekitar selusin peristiwa transit pada tahun 2025 ini terjadi pada dini hari sesuai waktu di Amerika Utara, waktu yang ideal untuk melakukan pengamatan. Karena orbit Titan hampir sama dengan 16 hari Bumi, bahkan waktu terjadinya transit hanya mundur sekitar 30 hingga 45 menit per penampakan bayangan.
Planet Titan pertama kali ditemukan oleh astronom Christiaan Huygens pada 25 Maret 1655. Titan memiliki ukuran lebih besar dari Merkurius dan dapat dianggap sebagai planet bila ia mengorbit langsung mengelilingi Matahari. Pengamatan bayangan Titan pertama kali di dunia tercatat dilakukan oleh William Herschel pada 2 November 1789.
Planet Titan juga merupakan satu-satunya bulan di tata surya yang memiliki atmosfer tebal. Pengetahuan ini biasanya dikreditkan kepada Gerard Kuiper sebagai orang pertama yang mengamati kabut di sekitar Titan pada tahun 1944. Meskipun ada bukti bahwa Josep Comas
i Sola sudah mencatat ada sesuatu yang istimewa tentang planet Titan pada tahun 1907.
NASA pertama kali mendapatkan pandangan dekat Titan pada tahun 1980 saat terbang lintas Voyager 1, yang mengungkapkan dunia tanpa fitur yang diselimuti kabut metana dan etana. Eksplorasi lebih lanjut dilakukan oleh misi Cassini milik NASA yang tiba pada tahun 2004, mengirimkan pendarat Huygens milik ESA ke permukaan Titan pada 14 Januari 2005. Jika beruntung, NASA akan meluncurkan misi Dragonfly, sebuah quadcopter bertenaga nuklir, untuk menjelajahi bulan misterius ini pada tahun 2028.
Jangan sampai melewatkan kesempatan mengamati fenomena langka tahun ini untuk menyaksikan bayangan Titan yang menakjubkan. Tips untuk mengamati bayangan Titan, planet ini memiliki magnitudo +8 dan tampak seperti cakram kecil berukuran 0,8 detik busur saat oposisi, mirip dengan satelit-satelit Galilea seperti Io atau Europa.
Disarankan menggunakan teleskop dengan pembesaran sedang hingga tinggi (150-300x) untuk melihat bayangan Titan, yang akan tampak seperti titik kecil gelap di permukaan Saturnus. Selamat menyaksikan. (Alfi Loya Zirga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id