Guru Besar Unpad Agung Karuniawan. DOK Unpad
Guru Besar Unpad Agung Karuniawan. DOK Unpad

Guru Besar Unpad Sebut Pemuliaan Ubi Jalar Berkontribusi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Renatha Swasty • 18 November 2022 19:12
Jakarta: Ubi jalar dikenal memiliki banyak manfaat dan berperan penting dalam terwujudnya ketahanan pangan nasional. Ubi jalar juga memiliki peran strategis dalam sektor bisnis pertanian di Tanah Air.
 
“Kebutuhan ubi jalar terus meningkat, tetapi tidak  dapat dipenuhi oleh produksi ubi jalar nasional,” kata Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Agung Karuniawan saat membacakan orasi ilmiah dalam penerimaan jabatan Guru Besar dalam bidang Ilmu Pemuliaan Tanaman dikutip dari laman unpad.ac.id, Jumat, 18 November 2022.
 
Agung membacakan orasi ilmiah berjudul “Peningkatan Daya Saing Bahan Baku Industri dan Ketahanan Pangan Nasional Melalui Pemuliaan Ubi Jalar Beradaptasi Luas dan Spesifik Lingkungan”. Agung menyebut pemuliaan  ubi jalar beradaptasi luas dan spesifik lingkungan merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan  produksi dan produktivitas ubi jalar nasional.

Program pemuliaan ubi jalar sedang dilakukan  Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih  Faperta Unpad dengan tujuan merakit varietas ubi  jalar beradaptasi luas dan spesifik lingkungan.
 
Agung menjelaskan program pemuliaan ubi jalar  beradaptasi luas dan spesifik lingkungan meliputi  tahapan, antara lain eksplorasi dan koleksi aksesi-aksesi ubi jalar, karakterisasi dan evaluasi, studi komponen genetik, persilangan, dan uji daya hasil di beberapa lokasi.
 
“Eksplorasi dilakukan di daerah Cilembu, Sumedang, Jawa Barat yang merupakan sentra produksi ubi jalar dengan luas 22 hektare. Melalui kegiatan eksplorasi diperoleh 59 aksesi ubi jalar dari desa Cilembu dan diperoleh 122 kerabat liarnya dari wilayah Citatah. Semua aksesi kemudian ditanam di kebun koleksi  Fakultas Pertanian di Ciparanje Jatinangor Sumedang,” ungkap Agung.
 
Agung mengatakan analisis karakteristik umbi dan kandungan kimia pada aksesi ubi jalar memperlihatkan terdapat keragaman penampilan karakter umbi dan  potensi hasil untuk bahan pangan dan bahan baku  industri.
 
“Aksesi-aksesi ubi jalar lokal yang mempunyai potensi  hasil tinggi dan sesuai dengan kebutuhan industri  dapat dikembangkan untuk meningkatkan produksi agroindustri,” ujar Agung.
 
Pengujian adaptabilitas telah dilakukan pada tiga  lokasi sentra produksi ubi jalar. Berdasarkan hasil  analisis AMMI dan GGE Biplot diperoleh beragam genotipe yang memiliki adaptasi yang luas.
 
Agung menuturkan genotipe yang beradaptasi luas dapat  dikembangkan sebagai varietas unggul, sedangkan  genotipe yang berdaptasi spesifik dapat dikembangkan menjadi varieta sunggul spesifik lokasi.
 
Saat ini, dua genotipe stabil pada 2019 telah mendapatkan sertifikat sebagai varietas hasil pemuliaan tanaman. Tanaman dari PVT-PP Kementerian Pertanian RI, yaitu Varietas Biang dan Mencrang.
 
Selanjutnya, semua aksesi terseleksi tersebut sedang  dalam tahapan uji multilokasi untuk proses pelepasan varietas tanaman.
 
“Varietas unggul baru yang dilepas nantinya, baik  yang berdaya adaptasi luas dan spesifik, merupakan salah satu upaya peningkatan daya saing bahan baku industri dan ketahanan pangan nasional,” kata Agung.
 
Baca juga: Penelitian Guru Besar Unpad: Teknologi Transgenesis Tingkatkan Performa Pertumbuhan Ikan Lele

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan