Aplikasi I-Home buatan ITB. Foto: Dok ITB.
Aplikasi I-Home buatan ITB. Foto: Dok ITB.

ITB Buat Aplikasi I-Home, Digitalisasi Data Arsitektur untuk Masyarakat

Arga sumantri • 26 Agustus 2021 15:05
Bandung: Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan aplikasi I-Home. Aplikasi ini berisi digitalisasi data arsitektur untuk masyarakat.
 
Founder I-Home, SAPPK ITB Allis Nurdini mengatakan, perumahan dan basis data dimanfaatkan untuk persoalan hunian. Aplikasi I-Home yang dibuat SAPPK ITB merupakan suatu wadah yang mempertemukan antara penyedia dan pengguna dalam perumahan yang ramah dan integratif dengan menampilkan data-data berkualitas.
 
Sementara, pakar dari IIUM Malaysia Mira Kartiwi menyatakan pentingnya penerapan big data. Menurut Mira, big data bukan sekadar membahas seberapa banyak jumlah data bisa terproses dalam satu waktu. Hal yang terpenting ialah pengolahan dan pemanfaatan dari big data, dengan catatan seluruh data tersebut dapat dilihat dengan baik dan jelas. 

"Hal ini disebabkan dari terjadinya pembiasan data. Orang-orang akan menganggap data parsial adalah suatu kebenaran lantaran tidak mewakili fakta secara keseluruhan," ujar Mira mengutip laman ITB, Kamis, 26 Agustus 2021.
 
Baca: Mergola, Mesin Penggorengan Inovasi Mahasiswa Unair Mampu Bantu UMKM
 
Mira menjelaskan bahwa big data sudah banyak diterapkan di berbagai bidang. Meski begitu, penerapan big data masih menemui sejumlah tantangan, yang disebabkan kurang fokusnya pengguna terhadap tujuan penggunaan big data.
 
Mira menjelaskan, potensi penggunaan data untuk kesejahteraan manusia sangat besar. Misalnya, data jumlah penyakit, pendataan penduduk, dan lain sebagainya.
 
Sementara Pakar dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB M. Zuhri Catur menjelaskan, society 5.0 terjadi ketika ekonomi dan integrasi digital-fisik menjadi penopang utama. Ia juga memaparkan mengenai digitalisasi, dengan pemrosesan data sebagai penggerak utamanya. 
 
"Misal kita punya sistem prediktor kerusakan. Pemrosesan data berperan dalam meneruskan data-data sensorik untuk mengatasi masalah itu atau mengoptimalkan penggunaan sistem," jelas Catur.
 
Catur menjelaskan bahwa data-data telah diterapkan di berbagai hal, seperti sistem perhitungan suara, pengembangan bangunan cerdas. Selain itu, sistem evaluasi edukasi, dan masih banyak lagi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan