Meski sempat berhenti sekolah, Naisila tetap memegang cita-cita menjadi dokter. Ini agar dia bisa menyembuhkan ayahnya dan membantu sesama yang kurang mampu.
Keteguhan Naisila tak melepas cita-citanya berbuah manis. Program Sekolah Rakyat membuat mimpi Naisila menjadi dokter kembali menyala.
Dilansir dari akun Instagram @humas_jabar, Naisila menjadi satu dari 100 siswa di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. SRT Indramayu memberikan banyak fasilitas, di antaranya makan tiga kali sehari, snack, seragam gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, pemetaan bakat, dan pemberdayaan orang tua murid agar bisa mandiri secara ekonomi.
“Fasilitasnya lengkap, satu sekolah ada bangku, meja, kursi, alat belajar, olahraga, ruang laboratorium dan asrama yang representatif, saya jamin anak-anak akan betah,” kata Herman dikutip dari akun Instagram @humas_jabar, Kamis, 2 Oktober 2025.
Sebenarnya, apa itu sekolah rakyat? Simak penjelasannya dikutip dari laman PPG Kemendikdasmen berikut ini:
Apa itu Sekolah Rakyat?
Sekolah Rakyat adalah sekolah asrama yang tujuannya tidak hanya memberikan akses pendidikan formal kepada peserta didik layaknya sekolah umum, tetapi juga memberikan berbagai pelatihan yang dapat membentuk mereka menjadi lulusan unggul, pribadi yang memiliki keterampilan hidup, pola pikir positif, dan nilai-nilai luhur, sehingga kelak mampu mengangkat diri mereka dan keluarganya untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.Program ini tidak sekadar tempat belajar, tetapi juga tempat membangun mimpi dan harapan. Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan akan menciptakan generasi muda yang cerdas, mandiri dan berjiwa pemimpin yang mampu menjadi agen perubahan di masyarakat dan membawa Indonesia menuju masa depan lebih cerah. Sekolah rakyat terus berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
| Baca juga: Kemensos Minta Tambahan Anggaran Rp4 Triliun untuk Dukung Sekolah Rakyat |
Jumlah sekolah rakyat
Dilansir dari laman Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg), sejumlah 100 titik Sekolah Rakyat tahap pertama di berbagai daerah siap beroperasi secara penuh pada pertengahan Agustus 2025. Seluruh persiapan sarana dan prasarana sekolah telah rampung dan jumlah sekolah ini semakin bertambah.Pemerintah telah menyiapkan 59 Sekolah Rakyat tambahan yang dijadwalkan akan beroperasi pada September. Sebelumnya, 63 Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi sejak pertengahan Juli dan 37 Sekolah Rakyat lainnya beroperasi pada akhir Juli 2025.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan dengan beroperasinya 159 titik Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025/2026, diperkirakan dapat menampung 620 rombongan belajar dengan total 15.370 siswa, mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA. Proses pembelajaran ini akan didukung oleh 2.407 guru dan 4.442 tenaga kependidikan nonguru.
“Titik penyelenggaraan Sekolah Rakyat rintisan tahun 2025 itu bisa menampung kurang lebih sekitar 15.000 siswa Sekolah Rakyat dan melibatkan lebih dari 2.000 guru dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan lainnya,” kata Saifullah dikutip dari laman Kemensetneg, Kamis, 2 Oktober 2025.
Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Sekjen Kemensos) Robben Rico menjelaskan 159 titik Sekolah Rakyat yang ditargetkan berjalan pada tahun 2025 tersebar dari Sumatra hingga Papua. Rinciannya mencakup 34 titik di Sumatera, 65 di Jawa, 7 di Bali dan Nusa Tenggara, 13 di Kalimantan, 28 di Sulawesi, 7 di Maluku, dan 5 di Papua.
Kisah Naisila menjadi salah satu contoh nyata kehadiran Sekolah Rakyat sangat penting bagi anak-anak Indonesia yang kurang beruntung. Program pendidikan ini hadir sebagai solusi bagi mereka yang terkendala biaya untuk mengenyam pendidikan. (Bramcov Stivens Situmeang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
