Jakarta: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan pemerintah telah menyepakati terkait keputusan libur sekolah saat Ramadan. Untuk pengumumannya, masyarakat diminta bersabar menunggu Surat Edaran (SE) bersama.
"Sudah kita bahas tadi malam lintas kementerian, tetapi nanti pengumumannya tunggu sampai ada SE bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, serta Kementerian Dalam Negeri. Tunggu sampai surat edarannya keluar, mudah-mudahan dalam waktu singkat," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat ditemui usai menghadiri Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta, dikutip dari ANTARA, kamis 16 Januari 2025.
Ia menegaskan, sudah ada kesepakatan antar ketiga kementerian mengenai libur sekolah saat Ramadan dan saat ini publik hanya tinggal menunggu pengumuman resmi. "Intinya sudah kami bicarakan dalam rapat koordinasi lintas kementerian dan sudah ada kesepakatan, isinya bagaimana, kita tunggu sampai pada waktunya kita umumkan," ujar Mu'ti.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan keputusan mengenai libur sekolah saat Ramadan akan segera dibahas oleh Kemendikdasmen bersama Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Saat ini ada tiga opsi yang tengah dipertimbangkan terkait wacana tersebut.
Menurut Mu'ti, keputusan akan diambil setelah rapat gabungan bersama Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri. "Keputusannya bagaimana nanti menunggu setelah kami ada rapat gabungan bersama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri yang dikoordinasikan oleh Pak Menko PMK," kata Mu'ti.
Baca juga: 3 Opsi Libur Sekolah Selama Ramadan 2025 Tengah Digodok |
Ia mengatakan, pembahasan dilakukan juga dengan Kemenag agar ada keseragaman libur sekolah selama Ramadan antara sekolah dan madrasah. Saat ini ada tiga opsi yang berasal dari aspirasi masyarakat yang menjadi bahasan.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir yang juga hadir dalam Tanwir 1 Aisyiyah menyarankan libur Ramadhan sebaiknya digunakan untuk membina budi pekerti masyarakat.
"Generasi saat ini dilahirkan dari sistem Android, anak-anak menjadi tercerabut dari agama, untuk itu budi pekerti menjadi penting, libur seberapa pun sebaiknya gunakan untuk membina budi pekerti," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News