Mendikbudristek Nadiem Makarim. DOK YouTube Kemendikbud RI
Mendikbudristek Nadiem Makarim. DOK YouTube Kemendikbud RI

Mendikbudristek Dorong Investasi Lebih Besar dalam Pengembangan PAUD di ASEAN

Renatha Swasty • 26 Juli 2023 14:09
Jakarta: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mendorong investasi lebih besar dalam pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Nadiem mengatakan diperlukan pendidikan berkualitas bagi anak-anak untuk menghadapi bonus demografi.
 
“Saya ingin menggarisbawahi tiga aset utama negara anggota ASEAN. Pertama, stabilitas regional, kedua, pertumbuhan ekonomi, dan ketiga, bonus demografi,” kata Nadiem
saat memimpin pertemuan meja bundar Perhimpunan Menteri Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) tentang Layanan dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada South East Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Juli 2023.  
 
Nadiem menuturkan pertumbuhan bonus demografi di kawasan ASEAN merupakan janji bagi dunia untuk masa depan yang lebih cerah. Generasi berikutnya akan menjadi kunci penting dari perjalanan ASEAN untuk menjadi pusat pertumbuhan global.

"Merupakan tanggung jawab kita sebagai menteri pendidikan untuk menggerakkan upaya bersama dalam meningkatkan kapasitas anak-anak kita,” kata Nadiem.
 
Dia mengatakan peran penting dan dampak jangka panjang dari layanan dan pendidikan anak usia dini telah diakui luas. PAUD merupakan dasar untuk kesehatan dan kesejahteraan, keberhasilan pendidikan, serta produktivitas ekonomi dan sosial dalam jangka panjang.
 
Nadiem menegaskan menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak di tahun-tahun awal kehidupannya merupakan investasi bermakna untuk pertumbuhan dan kemajuan kawasan
mempertimbangkan bonus demografi ASEAN. Oleh karena itu, sebagai kelanjutan presidensi G20 Indonesia tahun lalu, Kemendikbudristek menggunakan keketuaan ASEAN untuk menyerukan investasi lebih besar dalam pengembangan PAUD.
 
“Sudah saatnya bagi kita untuk mengirimkan pesan lebih kuat kepada masyarakat ASEAN tentang kebutuhan mendesak untuk memberikan pengalaman belajar terbaik bagi anak-anak kita sejak dini. Karena dengan membangun generasi penerus masa depan, kita mempersiapkan masa depan ASEAN yang lebih baik,” ujar dia.
 
Nadiem menuturkan filosofi partisipasi dari bawah ke atas dan tindakan kolektif ini telah memungkinkan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar dan terpadat di Asia Tenggara mentransformasi sistem pendidikan secara signifikan. Khususnya, kualitas pembelajaran, ketersediaan dan akses, kompetensi guru dan tenaga kependidikan, kemitraan lintas sektoral, kolaborasi sekolah-keluarga, inovasi digital, dan pengelolaan keuangan.
 
“Kita membutuhkan transformasi bottom-up (dari bawah ke atas) yang berkelanjutan dalam sistem pendidikan kita. Untuk itu kami menjadikan kebijakan Merdeka Belajar menjadi gerakan massal guru, orang tua, keluarga, dan masyarakat yang memungkinkan aksi kolektif dalam membawa perubahan yang esensial dan berskala besar,” papar dia.
 
Pertemuan meja bundar tingkat menteri pendidikan ASEAN diikuti dengan peluncuran Scoping Studies of ECCE Policies in Southeast Asia yang diprakarsai oleh Indonesia. Hasil penelitian ini akan memperkaya pemahaman tentang berbagai strategi yang diterapkan oleh negara-negara Asia Tenggara dalam penyelenggaraan pendidikan dan layanan anak usia dini.
 
Deklarasi menteri pendidikan di ASEAN terkait layanan dan pendidikan anak usia dini juga diharapkan menjadi salah satu keluaran dari konferensi dua hari ini. Nadiem menyebut keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan sebagai bangsa yang berkembang dan menjadi bagian dari komunitas internasional.
 
"Mari bergabung bersama sebagai satu komunitas untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan global, dan membangun generasi penerus kita sebagai penggerak kemakmuran global,” ujar Nadiem.
 
Baca juga: Indonesia Galang Komitmen Bersama Percepat Transformasi PAUD di Kawasan ASEAN

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan