Yuk kita bahas soal permasalahan dasar ekonomi, motif, prinsip, hingga pelaku ekonomi dikutip dari belajar.simpkb.id:
Permasalahan dasar ekonomi
Ilmu ekonomi pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dan interaksi di antara manusia tanpa memandang gender, suku bangsa, agama, pendidikan, status sosial, dan sebagainya yang memiliki kebutuhan dan keinginan tidak terbatas. Saat salah satu kebutuhan atau keinginan terpenuhi, akan muncul kebutuhan atau keinginan berikutnya, demikian seterusnya. Di sisi lain, sumber daya yang dimiliki manusia untuk memenuhi seluruh kebutuhan dan keinginan tersebut adalah terbatas.Oleh karena itu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya, manusia harus membuat pilihan-pilihan, yaitu kebutuhan atau keinginan yang mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Sehingga, ilmu ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bagaimana manusia membuat pilihan-pilihan untuk menggunakan sumber daya yang terbatas dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas.
Kelangkaan merupakan masalah inti dari ekonomi, Kelangkaan ini kemudian melahirkan masalah. Kelangkaan adalah suatu keadaan di mana suatu produk baik barang atau jasa tidak tersedia dalam jumlah cukup untuk memenuhi keinginan semua orang tanpa pengorbanan (dalam bahasa yang lebih mudah “tanpa perlu membayar” atau at zero price.
Kelangkaan menyebabkan manusia harus menentukan pilihan dan membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya terbatas yang dimilikinya untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan. Adanya kelangkaan ini juga menyebabkan munculnya harga, yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkannya cenderung lebih besar.
Khususnya dalam lingkup suatu negara, yaitu bagaimana mengelola sumber daya yang dimiliki yang jumlahnya terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas dari seluruh penduduk suatu negara. Oleh karena itu, masalah ekonomi modern dirumuskan menjadi lebih spesifik, yaitu barang apa yang akan diproduksi, bagaimana barang tersebut diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi (Sutatmi, 1997).
Semakin langka sesuatu semakin tinggi harganya. Karena manusia pada dasarnya memiliki keinginan tidak terbatas, maka manusia selalu berusaha mencapai kepuasan maksimal dalam membuat pilihan-pilihan untuk memperoleh barang atau jasa yang diinginkannya.
Ilmu Ekonomi membahas di antaranya tentang produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Jika barang dan jasa tersedia secara melimpah dan tidak terbatas (tidak langka), masyarakat akan memproduksi, mendistribusikan, dan memproduksi seluruh barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat tanpa masyarakat harus membayar (gratis) atas apa yang mereka peroleh. Selain itu, pilihan sebagai konsekuensi dari kelangkaan tidak pernah akan ada.
Barang apa yang harus diproduksi (What)
Dengan sumber daya yang tersedia terbatas, dan penggunaannya bersifat alternatif, serta tingkat kebutuhan dan keinginan dari suatu masyarakat yang tidak terbatas dan sangat bervariasi, pertanyaan “barang apa yang harus diproduksi”, menjadi salah satu masalah ekonomi moderen.Bagaimana barang tersebut diproduksi (How)
Barang diproduksi dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada. Bagaimana cara yang paling efektif dan efisien untuk menghasilkan barang produksi dengan faktor-faktor produksi yang tersedia. Metode dan teknologi apa yang dapat digunakan dalam kegiatan produksi barang tersebut agar kegiatan produksi tersebut dapat dilakukan seefisien mungkin.Untuk siapa barang tersebut diproduksi (for Whom)
Kepada siapa barang hasil kegiatan produksi tersebut akan disalurkan sehingga keuntungan maksimal dapat diperoleh, hal ini berkaitan dengan segmentasi pasar. Dari sudut pandang suatu negara, pertanyaannya dapat menjadi kepada siapa hasil-hasil kegiatan produksi itu akan disalurkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia adalah titik pangkal kegiatan perekonomian serta menjadi tujuan akhir kegiatan perekonomian. Kebutuhan adalah tenaga penggerak atau pendorong perekonomian. Kebutuhan manusia mempunyai dua ciri yaitu kebutuhan beraneka ragam dan dalam jangka panjang tidak dapat dipuaskan.1. Sifat alami manusia
Menurut kodratnya setiap orang selalu merasa kurang dan ingin lebih dari yang lain. Apalagi kalau didukung oleh daya beli (mempunyai pendapatan yang tinggi) dan didukung nafsu serakah maka akan lebih bersemangat untuk memiliki suatu barang dan jasa dalam jumlah yang lebih banyak dan beraneka ragam.2. Faktor alam dan lingkungan
Pola hidup seseorang dipengaruhi oleh lingkungan di mana mereka tinggal yaitu keadaan iklim, keadaan sosial ekonomi, dan adat istiadat masyarakat sangat memengaruhi usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya.Misalnya, di desa terpencil masyarakatnya mempunyai kebutuhan tentang makan, minum, dan tempat tinggal sederhana dibandingkan dengan masyarakat yang hidup di perkotaan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan adanya penemuan baru dan produk baru, misalnya alat komunikasi telepon rumah berkembang menjadi handphone dengan berbagai pilihan fitur dan pengembangannya menjadi smartphone. Mesin jahit sederhana menjadi mesin jahit portable, dan sebagainya.4. Perdagangan internasional
Perdagangan internasional menyebabkan masuknya beraneka ragam produk luar negeri ke dalam negeri yang menyebabkan orang ingin memilikinya sehingga orang berusaha untuk memenuhinya. Misalnya serbuan produk buatan China yang beraneka ragam jenis dan fitur yang dibuat sangat menarik dengan menawarkan harga yang lebih murah dari harga produk dalam negeri.5. Demonstration effect
Demonstration effect adalah kebiasaan seseorang untuk memenuhi kebutuhan yang mengarah keinginan yang bersifat pemborosan dan sekedar hanya untuk menjaga prestise padahal barang yang dibeli belum tentu merupakan kebutuhan.Misalnya membeli pakaian dengan merek terkenal sehingga harga pakaian tersebut yang sangat tidak masuk akal secara umum. Fungsi pakaian tidak hanya memenuhi kebutuhan untuk menutup tubuh, namun juga untuk menjaga prsetise seseorang yang diyakini dari merek dan harganya.
6. Tingkat pendapatan
Semakin besar pendapatan seseorang, biasanya orang tersebut akan semakin berusaha untuk memenuhi kebutuhannya hal ini terlihat ketika pendapatan meningkat orang cenderung membeli barang yang lebih banyak. Sebaliknya semakin rendah pendapatan seseorang maka seseorang cenderung untuk menekan keinginan untuk membeli.Ilmu ekonomi membahas kebutuhan manusia dan cara-cara memenuhi kebutuhannya juga mengatasi kelangkaan, dengan mencari cara paling tepat, hemat, dan berdayaguna dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tak terbatas. Sehingga timbullah istilah 'berbuat ekonomis', yang artinya berbuat sesuatu untuk mencegah pemborosan, karena dengan pemborosan dalam penggunaan alat pemenuhan kebutuhan manusia akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, pada dasarnya hanya ada empat hal yang dapat dikategorikan sebagai kebutuhan untuk dapat bertahan hidup:
- Rumah untuk tempat bernaung
- Makanan dan minuman yang cukup
- Perawatan kesehatan dasar
- Pakaian yang layak
Jadi, seseorang akan menggunakan sumber daya terbatas yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan terlebih dahulu sebelum keinginannya yang tidak terbatas. Hal tersebut dilakukan sebagai cara untuk memaksimalkan kepuasan.
Agar dapat memahami konsep kelangkaan dan kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan manusia, kita juga perlu memahami konsep mengenai sumber daya (resources). Sumber daya adalah sesuatu yang dapat diubah menjadi barang atau jasa setelah melalui proses tertentu (khusus untuk barang/produk proses tersebut disebut proses produksi atau proses manufakturing). Barang atau jasa tersebut kemudian dapat diubah menjadi kepuasaan jika barang atau jasa tersebut telah dikonsumsi.
1. Ditinjau dari segi keberadaannya
1. Barang bebasBarang yang keberadaannya dan jumlahnya tidak terbatas, sehingga untuk memperolehnya tidak memerlukan pengorbanan bagi yang membutuhkan dan dapat memberikan manfaat. Contohnya: udara, angin.
2. Barang ekonomis
Barang yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia akan tetapi jumlah keberadaannya terbatas. Oleh karena itu untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Contoh, seseorang lapar membutuhkan makan, untuk memperoleh makanan harus membeli, untuk membeli dibutuhkan uang dan untuk mendapatkan uang dibutuhkan kerja dan seterusnya.
2. Ditinjau dari segi tujuan penggunaannya
1. Barang konsumsi
Barang yang langsung dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (konsumsi) yang habis sekali pakai (makanan, minuman) dan tidak lekas habis atau tahan lama (pakaian).2. Barang produksi
Barang yang tidak habis pakai atau barang yang dipergunakan untuk proses produksi (suku cadang mesin)
3. Ditinjau dari hubungan antar alat pemuas itu sendiri
1. Barang substitusiBarang yang dapat diganti dengan barang lain dengan manfaat dan fungsinya sama. Contohnya beras diganti dengan jagung.
2. Barang komplementer
Merupakan barang yang saling melengkapi sehingga mempunyai manfaat. Contohnya: pena dengan tinta, buku tulis dengan alat tulis, meja dengan kursi dan sebagainya4. Ditinjau dari sifatnya
1. Barang bergerakBarang yang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Contoh motor, meja, kursi, bahan makanan dan sebagainya.
2. Barang tak bergerak
Barang yang tidak mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Contoh: tanah ladang, bangunan, pabrik dan sebagainya.
Motif ekonomi
Ilmu ekonomi pada hakekatnya adalah sebuah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan alasan-alasan mengapa manusia melakukan tingkah laku (tindakan) tertentu. Tindakan manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut dengan tindakan ekonomi.Tindakan manusia, termasuk tindakan ekonomi didasari oleh motif-motif tertentu. Motif paling mendasar yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi adalah motif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Walaupun pada dasarnya manusia adalah makhluk yang cenderung mementingkan kepentingan diri sendiri, namun menurut Adam Smith dalam bukunya Moral Sentiment (buku yang ditulis sebelum bukunya yang sangat terkenal dan berpengaruh “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”), bahwa sifat dasar manusia tersebut akan dibatasi oleh dua hal.
Pertama, oleh sentimen moral, yaitu keinginan universal manusia untuk menjunjung tinggi harga diri pribadi dan keinginan untuk memperoleh penghargaan dari orang lain. Kedua, oleh suatu kebetulan yang positif dan menyenangkan bahwa jika masing-masing individu/keluarga/perusahaan /negara berupaya maksimal meraih keuntungan maksimal maka pada akhirnya masyarakat secara keseluruhan pula yang akan merasakan keuntungannya.
Sebuah aksioma dalam ilmu ekonomi mengatakan bahwa manusia yang rasional selalu bertindak untuk memaksimalkan kepuasannya. Dengan kata lain berarti bahwa manusia yang rasional senantiasa berusaha memenuhi kepentingan pribadinya. Lawan dari sifat mementingkan kepentingan pribadi adalah sifat altruistik, yaitu sifat mementingkan kepentingan orang lain tanpa memperhatikan kepentingan sendiri.
Oleh karena itu, oleh sebagian penulis, motif ekonomi yang mendorong perilaku atau tindakan-tindakan ekonomi manusia dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Motif untuk memenuhi kebutuhan
Pemenuhan kebutuhan merupakan pendorong paling besar bagi manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi. Manusia bekerja (melakukan kegiatan produksi) untuk memperoleh penghasilan agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang bervariasi (melakukan konsumsi).Sebagian manusia harus bekerja lebih keras dari sebagian yang lain untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan atau untuk memenuhi keinginan-keinginan yang terus berkembang. Misalnya seorang ayah rela untuk menambah jam kerja ekstra pada malam hari agar dapat membiayai pengobatan anaknya.
2. Motif untuk membantu sesama (sosial)
Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia juga melakukan kegiatan ekonomi (khususnya kegiatan produksi) karena dorongan faktor sosial. Misalnya, warga sebuah kampung bergotong-royong bekerja secara sukarela untuk memperbaiki jembatan yang rusak agar jalur transportasi dan kenyamanan seluruh warga dapat diwujudkan. Atau seseorang yang menambah jam kerja harian agar dapat terus melanjutkan pemberian sumbangan rutinnya untuk sebuah pondok pesantren.3. Motif untuk mendapatkan penghargaan
Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepentingan sosial, sebagian manusia juga melakukan kegiatan ekonomi karena dorongan untuk memperoleh penghargaan. Misalnya, sebuah pemerintah daerah meningkatkan layanan-layanan bagi masyarakat seperti membangun lebih banyak fasilitas umum (taman kota, toilet umum, taman bermain) untuk mendapatkan pengakuan/penghargaan baik dari pemerintah pusat maupun dari masyarakatnya sendiri.4. Motif untuk memperoleh kekuasaan
Selain ketiga motif di atas, sebagian manusia melakukan kegiatan ekonomi dalam upaya mereka untuk meraih kekuasaan. Misalnya, seorang kepala daerah berupaya meningkatkan layanan masyarakat dan membangun serta memperbaiki fasilitas-fasilitas umum dengan harapan agar dapat dipilih kembali oleh masyarakat dalam pemilihan kepala daerah periode berikutnya.Walaupun pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang selalu ingin mementingkan kepentingan sendiri sebagai motif utama dalam melaksanakan tindakan ekonomi, dalam kenyataannya tindakan-tindakan ekonomi manusia tidak dapat dilepaskan dari pertimbangan-pertimbangan untuk kepentingan umum.
Prinsip ekonomi
Tindakan yang dilakukan manusia untuk memaksimalkan kepuasan atau keuntungannya disebut dengan tindakan ekonomis. Tindakan ekonomis yang dilakukan manusia didasari oleh apa yang disebut dengan prinsip ekonomi, yaitu “dengan pengorbanan tertentu dapat memperoleh hasil/kepuasan yang setinggi-tingginya”, atau, “dengan pengorbanan yang minimal dapat memperoleh hasil/kepuasan tertentu”.Dengan memahami prinsip ekonomi seseorang dapat memahami banyak kejadian-kejadian yang terjadi disekitarnya. Selain itu dengan prinsip ekonomi juga seseorang dapat membuat keputusan yang sesuai dengan keadaan dirinya.
Beberapa ciri manusia yang melakukan tindakan dengan dilandasi oleh prinsip ekonomi adalah:
1. Bertindak rasional
Setiap tindakan dilakukan dengan pertimbangan dan pemikiran agar seseorang dapat mencapai kepuasan maksimal. Tindakan yang dilakukan tidak semata-mata untuk memenuhi pemenuhan kepuasan sesaat, namun lebih kepada kepentingan jangka panjang.2. Bertindak ekonomis
Manusia yang memegang prinsip ekonomi selalu membandingkan antara jumlah pengeluaran yang dilakukan dengan penghasilan yang diperoleh. Manusia akan selalu memilih selisih yang paling besar antara penghasilan dan pengeluaran.3. Menyusun skala prioritas
Karena tidak semua kebutuhan dan keingian manusia dapat dipenuhi dengan sumber daya yang dimiliki, manusia akan mendahulukan kebutuhan-kebutuhan dasar dan keinginan-keinginan yang paling memberikan kepuasan maksimal.Namun, yang perlu dicatat dalam menjalankan prinsip ekonomi dalam setiap tindakan manusia, pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan manusia untuk mencapai kepuasan maksimal tidak semata-mata pertimbangan material dan finansial. Manusia juga kadangkala mempertimbangkan hal-hal di luar material dan finansial untuk memaksimalkan kepuasan, seperti rasa aman dan rasa aman.
Pelaku kegiatan ekonomi
Pelaku perekonomian ada empat golongan, yaitu rumah tangga konsumen, rumah tangga perusahaan, negara, dan sektor luar negeri.1. Rumah tangga keluarga
Rumah tangga keluarga adalah kelompok orang yang terikat dalam hubungan kekeluargaan. Karena terdiri atas orang-orang, rumah tangga (keluarga) merupakan sebuah unit pelaku ekonomi. Peran rumah tangga dalam perekonomian masyarakat sebagai berikut:1. Konsumen
Sebagai konsumen, rumah tangga membeli dan mengonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan mendapat keuntungan dari penjualan barang dan jasa tersebut.
Sebaliknya rumah tangga dapat memperoleh pendapatan karena keterlibatannya dalam proses produksi. Rumah tangga dapat menyewakan alam, bekerja, dan memberikan modal dalam proses produksi.
2. Penyedia faktor produksi bagi perusahaan
Sebagai penyedia faktor produksi, rumah tangga menawarkan tenaga kerja, lahan (tanah) dan modal. Anggota keluarga merupakan sumber tenaga kerja. Saat bekerja di perusahaan, tenaga kerja mendapatkan upah. Rumah tangga adalah pemilik lahan (tanah).
Tanah disewa oleh perusahaan sehingga mendapatkan sewa. Modal (uang) disimpan di bank oleh konsumen, lalu oleh bank disalurkan kepada pengusaha. Bank memberikan bunga kepada rumah tangga.
Dalam keadaan tertentu, konsumen juga dapat berperan sebagai produsen, yaitu sebagai produsen barang dan jasa. Contohnya, menanam padi di lahan sendiri, mencuci pakaian sendiri. Menanam padi berarti melakukan proses produksi barang, yaitu padi. Mencuci pakaian sendiri, berarti melakukan produksi jasa. Seandainya mencuci pakaian, diserahkan kepada orang lain, maka seseorang harus membayar orang tersebut.
2. Rumah tangga produksi (perusahaan)
Rumah tangga produksi disebut juga perusahaan. Perusahaan adalah kesatuan teknis yang mengombinasikan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.Menurut jenis badan hukumnya, perusahaan digolongkan sebagai perusahaan perseorangan, CV, firma, Perseroan Terbatas (PT) dan koperasi. Menurut lapangan usahanya, perusahaan terdiri atas perusahaan agraris, ekstraktif, industri, perdagangan dan jasa. Peran perusahaan dalam perekonomian adalah sebagai berikut:
1. Produsen
Sebagai produsen, perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Misalnya perusahaan roti menghasilkan roti, perusahaan otomotif menghasilkan mobil atau motor.
Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang menghasilkan barang dan cara mengambil langsung dari alam, misalnya perusahaan pertambangan minyak bumi, batu bara, besi dan sebagainya.
Perusahaan industri adalah perusahaan yang mengasilkan barang dengan cara mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Misalnya pabrik rokok, pabrik makanan dalam kemasan dan lain-lain.
2. Pengguna faktor produksi
Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan komponen-komponen yang disebut faktor produksi. Faktor produksi disediakan oleh rumah tangga. Dengan skill yang dimiliki perusahaan mengombinasikan faktor produksi untuk diolah sehingga menghasilkan barang atau jasa. Sebagai pemilik skill pengusaha akan mendapatkan keuntungan (laba).
3. Agen pembangunan
Agen artinya perantara atau pembantu. Sebagai agen pembangunan, artinya perusahaan membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan. Kegiatan ekonomi (produksi) yang dilakukan perusahaan, dapat memberikan kesejahteraan bagi karyawan perusahaan tersebut, juga kepada warga masyarakat.Pembelian faktor produksi oleh perusahaan mengakibatkan rumah tangga memperoleh pendapatan. Dengan demikian, apa yang dilakukan perusahaan dapat membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Negara (Pemerintah)
Negara adalah komunitas sosial, politik dan ekonomi. Pemerintah adalah salah satu unsur dari negara. Pemerintah adalah pelaku kegiatan ekonomi. Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:1. Konsumen
Sebagai konsumen pemerintah membeli dan mengonsumsi berbagai barang dan jasa untuk mengelola negara. Misalnya membeli jasa pegawai, kendaraan dinas, kertas, alat-alat kantor, listrik, telepon, dan lain-lain. Sebagai konsumen, pemerintah harus mengeluarkan dana untuk pembelian barang dan jasa tersebut. Dana pemerintah diperoleh dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
2. Produsen
Sebagai produsen, pemerintah menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut diproduksi oleh badan usaha milik pemerintah. Sesuai amanat UUD 1945 Pasal 33 ayat 2 dan 3, pemerintah bertugas menyediakan barang dan jasa yang penting (vital) dibutuhkan oleh rakyat.
Melalui BUMN, pemerintah menyediakan barang dan jasa tersebut. Minyak dan gas bumi disediakan oleh PT Pertamina, listrik disediakan oleh PT PLN, jasa transportasi udara disediakan oleh PT Garuda, jasa transportasi darat disediakan oleh Perum Damri, jasa keuangan/ perbankan oleh PT Bank Rakyat Indonesia, dan lain-lain.
3. Regulator
Sebagai regulator, pemerintah bersama DPR membuat peraturan dalam bidang ekonomi. Tujuannya mendorong kegiatan ekonomi agar lebih optimal dan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Misalnya Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Undang-Undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.
4. Masyarakat luar negeri
Untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri suatu negara perlu hubungan dengan negara lain. Karena tidak semua negara dapat memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya.Indonesia melakukan hubungan ekonomi dengan berbagai negara di seluruh dunia. Hubungan tersebut dapat berupa perdagangan, ketenagakerjaan, dan permodalan. Hubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perdagangan
Salah satu bentuk kerja sama dengan luar negeri adalah perdagangan yaitu ekspor maupun impor barang maupun jasa. Misalnya Indonesia mengekspor karet ke Jepang. Sedangkan Jepang mengekspor mesin-mesin ke Indonesia. Kedua belah pihak mendapatkan tambahan devisa dari kegiatan perdagangan tersebut.
2. Pertukaran tenaga kerja
Masyarakat Indonesia banyak mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri, mereka yang bekerja di luar negeri memberikan devisa bagi Indonesia. Selain masyarakat Indonesia bekerja di luar negeri, masyarakat dari negara lain juga banyak yang bekerja di Indonesia.
Masyarakat dari negara lain yang bekerja di Indonesia umumnya adalah tenaga ahli yang bekerja pada perusahaan-perusahaan untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu yang membutuhkan penguasaan teknologi tinggi atau modal yang besar.
3. Sumber penanaman modal asing
Penanaman modal asing di suatu negara merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemakmuran penduduk di suatu negara. Bagi Indonesia, investasi dari negara lain sangat menguntungkan.Indonesia menarik bagi para investor asing karena harga tenaga kerja di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan negara lainnya. Di samping itu, Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar karena jumlah penduduknya sangat besar.
4. Pemberi pinjaman
Untuk melaksanakan pembangunan, suatu negara membutuhkan dana yang sangat besar. Pada saat suatu negara mengalami kesulitan keuangan, maka negara akan meminjam dari negara lain atau badan keuangan internasional.
Lembaga keuangan internasional itu antara lain World Bank, IMF, ADB, IDB, dan lain-lainnya. Di sinilah peranan masyarakat luar negeri dalam perekonomian suatu negara.
5. Pemberi bantuan
Bantuan yang diberikan oleh masyarakat luar negeri biasanya diwujudkan dalam bentuk proyek-proyek pembangunan fisik atau kegiatan pelayanan dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Bantuan tersebut diberikan kepada negara yang membutuhkan secara cuma-cuma tanpa harus mengembalikan.
Nah itulah penjelasan soal permasalahan dasar ekonomi, motif, prinsip, hingga pelaku ekonomi. Semoga informasi ini bermanfaat yaa. (Zein Zahiratul Fauziyyah)
Baca juga: |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id