Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair), Ahmad Syarifuddin. DOK Unair
Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair), Ahmad Syarifuddin. DOK Unair

Mahasiswa Magang Unair Ubah Wajah Medsos PT Telkom Indonesia

Ilham Pratama Putra • 15 Juli 2024 11:21
Jakarta: Kegiatan magang bukan sekadar untuk memenuhi angka Satuan Kredit Semester (SKS) saat berkuliah. Selama magang, mahasiswa mesti dapat meningkatkan kompetensi bahkan memberikan kontribusi bagi perusahaan.
 
Hal itu dilakukan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair), Ahmad Syarifuddin. Ary, sapaan karibnya itu mendapatkan kesempatan menjalani program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di PT Telkom Indonesia.
 
Mahasiswa Ilmu Komunikasi itu magang sebagai desainer grafis di perusahaan tersebut. Selama magang, ia bergabung dengan tim Innovation Day.

Ary mengungkapkan tim Innovation Day bertanggung jawab untuk eksekutor program. Ia melakukan berbagai peran seperti marketing communication, tim teknis, desainer, dan broadcasting.
 
Dalam pelaksanaan magang, Ary tidak hanya belajar mengelola akun media sosial. Tetapi juga belajar menyediakan sarana dan prasarana untuk berbagi pengetahuan ke masyarakat melalui teknologi digital.
 
Ary menceritakan tantangan awal yang ia hadapi sebagai desainer grafis. Sebelumnya, ia diwajibkan untuk mengikuti template desain perusahaan.
 
“Templat desain yang ada kurang menarik sehingga engagement Instagram cenderung stagnan. Kemudian setelah kami mengajukan proposal rebranding dengan gaya desain dan konten yang lebih cocok untuk generasi digital. Setelah diubah, jangkauan media sosial meningkat signifikan dalam waktu dua sampai tiga minggu,” papar Ary dalam laman unair.ac.id dikutip Senin, 15 Juli 2024.
 
Dengan kontribusi Ary dan tim, program Innovation Day menjadi lebih berkembang. Awalnya program hanya ditujukan untuk pihak internal kemudian diperluas hingga mencakup seluruh karyawan Telkom Group dan masyarakat umum.
 
Selain tugas dari perusahaan, Ary juga menghadapi tantangan pribadi. Dia mesti beradaptasi dengan budaya korporat perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan kehidupan rantau di Bandung.
 
Ary mengaku perbedaan budaya, cita rasa makanan, dan bahasa sempat membuatnya mengalami culture shock. Namun, lambat laun ia berhasil menyesuaikan diri.
 
“Ini menjadi pengalaman dan ilmu baru bagi aku karena aku merasa bahasa korporat ini sangat unik. Lebih panjang dan ribet untuk menjelaskan hal sederhana, yang tidak lain tidak bukan bertujuan untuk menunjukkan profesionalitas dalam dunia kerja,” ujar dia.
 
Pengalaman magang itu tidak hanya memberikan Ary pengetahuan dan keterampilan baru. Tetapi, juga kesempatan untuk memperluas jaringan profesional serta menambah portofolio.
 
“Jadikan magang sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri kita. Carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Dari situlah kita bisa membuka wawasan dan pandangan kita guna memetakan rencana karier di masa mendatang,” tutur Ary.
 
Baca juga: Magang Riset AI di Abu Dhabi Dapat Benefit Lengkap, Cek Infonya di Sini

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan