Didi Kempot. Foto: MI/Sumaryanto
Didi Kempot. Foto: MI/Sumaryanto

Kemendikbud: Didi Kempot Musisi yang Peduli Sesama

Arga sumantri • 06 Mei 2020 11:31
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) turut berduka atas meninggalnya Dioisius Prasetyo alias Didi Kempot. Indonesia kembali kehilangan salah satu musisi sekaligus putra terbaik. 
 
"Inna lillahi Wa Inna ilaihi roji'un, selamat jalan untuk mas Didi, karya-karyamu membanggakan, kami keluarga besar Direktorat Jenderal Kebudayaan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, karyamu akan selalu kami kenang," ungkap Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, melalui siaran pers, Rabu, 6 Mei 2020. 
 
Hilmar mengatakan Didi Kemopt merupakan salah satu pengisi Pekan Kebudayaan Nasional 2019. Sang maestro musik campur sari berhasil menggoyang Panggung Siger pada hari keempat Pekan Kebudayaan Nasional tahun lalu.

Puluhan ribu Sobat Ambyar, sebutan untuk penggemar Didi, memadati Parkir Selatan Istora Senayan, sambil asyik berjoget. Didi Kempot sebutulnya juga berencana tampil kembali pada Pekan Kebudayaan Nasional 2020 mendatang.
 
Hilmar mengenal Didi Kempot sebagai sosok seniman yang sangat peduli kepada lingkungan sekitarnya. Sebelum meninggal dunia, kata dia, Didi sempat menggelar konser amal di rumah dan berhasil mengumpulkan donasi sebanyak Rp7,6 milyar. Seluruhnya, disalurkan untuk guna membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi virus korona (covid-19).
 
"Inisiatif gotong royong kemanusiaan almarhum Didi Kempot sangat dihargai, dan sumbangan kreatif almarhum dalam dunia musik Indonesia sangat dihormati oleh semua kalangan," ungkapnya. 
 
Bagi Hilmar, Didi Kempot juga seorang musisi yang berhasil menaikkan nilai tradisi dan melestarikan budaya asli Indonesia dengan tetap menggunakan bahasa dan tradisi-tradisi Jawa. Tetapi, karena musiknya yang memang menghibur seluruh kalangan, maka dirinya tidak hanya disukai oleh kalangan Jawa saja.
 
"Lihat saja seluruh lagunya kebanyakan berbahasa Jawa, dan Mas Didi kerap tampil menggunakan busana Jawa, tetapi kendati demikian tidak menjadi Jawa sentris karena anak muda tidak hanya yang berasal dari Jawa saja yang mencintai musik dan karyanya," jelas Hilmar.
 
Didi Kempot juga dikenal cukup aktif dalam menyemangati publik di masa pandemi virus covid 19. Selain melakukan konser amal, Pria kelahiran 31 Desember, 53 tahun silam ini juga mengajak masyarakat untuk tetap berada di rumah dan juga tidak melakukan perjalanan untuk mudik.
 
Didi Kempot pun sempat mengampanyekan larangan mudik melalui lagu ciptaannya Ojo Mudik yang sempat dirilisnya beberapa hari lalu. Lagu tersebut merupakan karya, serta pesannya kepada para penggemar yang merantau di tengah pandemi.
 
Lagu tersebut bahkan menggandeng sejumlah pejabat di Solo, seperti Walikota FX Hadi Rudyatmo, Komandan Kodim 0735/Surakarta Letkol (Inf) Wiyata Sempana Aji, dan Kapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai. 
 
"Jika anda mencintai Didi Kempot mari kita ikuti salah satu pesan terakhir almarhum tersebut untuk tidak mudik dulu agar dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19. Selamat jalan maestro," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan