Sekolah Terpadu Sedaya Bintang berafiliasi dengan Sekolah Terpadu Pahoa yang memiliki kurikulum dan metode pendidikan yang sama. Hadir untuk pertama kali di Summarecon Bandung, sekolah ini menempati lahan seluas 1,5 hektar dengan bangunan sekolah tahap memiliki luas bangunan lebih dari 6.000 meter persegi.
Executive Director unit Edukasi PT Summarecon Agung, Aida Halim mengatakan, setelah diperkenalkan kepada publik pada Oktober 2024 lalu, Sekolah Terpadu Sedaya Bintang kini memasuki tahap pembangunan. Pembangunan gedung sekolah ini dilakukan secara bertahap mengikuti program untuk tahun ajaran 2025/2026 untuk jenjang Kelompok Bermain (KB), Taman kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD).
"Maka dengan dimulainya pembangunan gedung Sekolah Terpadu Sedaya Bintang, masyarakat Bandung khususnya di kawasan Summarecon Bandung dan sekitarnya yang berminat bisa langsung melakukan pendaftaran," kata Aida dalam siaran persnya, Kamis, 5 Desember 2024.
Pembangunan tahap 1 Sekolah Terpadu Sedaya Bintang direncanakan rampung pada akhir Mei 2025 sehingga akan bisa memulai kegiatan pendidikan pada tahun ajaran 2025/2026. Sebagai bagian dari rangkaian program penerimaan peserta didik, jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan keringanan biaya pendidikan mulai dari potongan uang pangkal hingga keringanan uang sekolah bulanan dengan kuota terbatas.
Kurikulum Sekolah Terpadu Sedaya Bintang mengimplementasikan kurikulum yang berafiliasi dengan Sekolah Terpadu Pahoa, yaitu sekolah unggulan yang menggunakan Kurikulum Nasional dipadukan dengan Kurikulum Internasional Pearson Edexcel (Inggris), framework Singapore (DR. Yeap Ban Har) untuk Matematika, dan Mandarin yang dikembangkan oleh Tim Pengembangan Kurikulum bagian Mandarin.
Khusus tingkat KB dan TK diterapkan metode pembelajaran Learning Corners. Dengan metode ini, peserta didik dapat memilih corners sesuai minat dan karakteristik untuk mengembangkan daya berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang menerapkan metode pembelajaran kontekstual yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, menggunakan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics), yaitu integrasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Rekayasa, Seni, dan Matematika untuk mengembangkan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas, sebagai bekal di masa depan.
Peserta didik akan mendapatkan pembelajaran bahasa Mandarin dari Native Speaker yang memperkuat penguasaan bahasa secara autentik. Pendekatan ini dipadukan dengan Holistic Education, yaitu pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara seimbang, mencakup potensi intelektual, emosional, fisik, sosial, estetika, dan spiritual.
Metode pembelajaran serta kurikulum yang diberikan sesuai dengan visi untuk mewujudkan sekolah berdasarkan nilai Pancasila dengan standar mutu tinggi melalui pendidikan budi pekerti yang mengacu kepada ajaran Konfusius yang universal.
“Sekolah Terpadu Sedaya Bintang menerapkan metode pembelajaran mengenai Eco-Learning Activities diwujudkan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan," ujar Aida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News