Presiden EM UB, Satria Naufal, mengatakan, kotak ini dikirim setelah berlangsungnya aksi demonstrasi mahasiswa di hadapan Rektorat UB. Aksi demonstrasi yang merupakan bentuk perlawanan terhadap kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) itu sebelumnya dilaksanakan pada Rabu 22 Mei 2024.
"Aksi mengirimkan surat terbuka dan raket pingpong ini dimaknai sebagai bentuk sarkasme yang melabelkan pemerintah dan kampus sedang melakukan Politik Pingpong dalam kondisi 'mempingpong' nasib anak bangsa dengan saling menyalahkan satu sama lain," katanya.
Satria menyebutkan permasalahan UKT di UB ini menjadi rumit ketika terjadi lempar tanggung jawab antarpihak. Baukan, EM UB menilai bahwa bahasa politik yang terjadi antara Pemerintah dan kampus sebagai Politik Pingpong.
"Karena berulang kali kita diminta menutut Kemendikbudristek ketika pada Rektorat dan respons Kemendikbudristek juga yang selalu memberikan pernyataan bahwa ini salah kampus. Sehingga, kami menyimbolkan ini adalah Politik Pingpong," tegasnya.
Satria menegaskan, EM UB juga mengeluarkan video animasi yang berjudul 'Politik Pingpong'. Video itu berisikan animasi Mendikbudristek Nadiem Makarim sedang bermain olahraga pingpong bersama pihak UB dan juga terdapat animasi Tjitjik Sri tjahjandarie sebagai Sesdirjen Dikti yang mengatakan 'Kuliah adalah Tersier Education' sehingga menimbulkan polemik.
“Seharusnya Pemerintah (Kemendikbudristek) dan Kampus (UB) sama-sama memiliki political will dalam menyelesaikan masalah ini. Belum lagi bantuan keuangan yang waktu terbatas dan yang diberikan bantuan sangat terbatas dibanding yang mengajukan," ujarnya.
3 Tuntutan EM UB pada Nadiem Makarim:
- Menuntut Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mencabut Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 2 Tahun 2024 beserta peraturan turunannya.
- Mendesak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk melakukan audit kepada Peraturan Rentor atau peraturan lannya yang mengikat untuk kenaikan UKT dan luran Penbangunan Institusi (IPI) di setiap Perguruan Tinggi
- Mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI untuk Mencabut beberapa pernyataan yang merendahkan marwah perguruan tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News