Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian (berdiri). Foto: Dok BRIN
Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian (berdiri). Foto: Dok BRIN

Pakar Nuklir dari 17 Negara Berkumpul di Indonesia, Bahas Apa?

Medcom • 21 Agustus 2023 16:24
Jakarta: Sejumlah pakar nuklir dari 17 negara berkumpul di Indonesia. Para pakar nuklir ini datang untuk menghadiri Meeting on Harmonization of National Program for Development and Application of Advanced Non-Destructive Testing (NDT) yang digagas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
 
"BRIN ditunjuk sebagai penyelenggara atas peran penting dalam peningkatan kapasitas SDM yang tersertifikasi sesuai standar internasional untuk menjamin penggunaan teknologi nuklir yang aman dan ekonomis," kata Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian, melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin, 21 Agustus 2023.
 
Para peserta pertemuan meliputi perwakilan dari International Atomic Energy Agency dan para pakar nuklir perwakilan dari 17 negara. Sebanyak 17 negara yang mengirimkan perwakilannya adalah Indonesia, Bangladesh, Tiongkok, Fiji, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. 

Hadir juga peserta dari tujuh Kementerian, lima BUMN, empat perusahaan, dan tujuh asosiasi. Pertemuan dibuka oleh Amarulla di Kantor BRIN, Gedung BJ Habibie, Jakarta.
 

Amankah penggunaan tenaga nuklir?

Amarulla mengatakan teknik tingkat lanjut NDT (advanced NDT) relatif baru dalam prosedur pemanfaatan nuklir di banyak negara. Untuk itu, dibutuhkan harmonisasi antara pemanfaatan teknologi nuklir berdasarkan kepentingan nasional masing-masing negara dengan standar keamanan internasional yang sangat tinggi. 
 
"Hingga kini NDT dikenal sebagai teknik pengujian terhadap suatu material atau komponen dari suatu instalasi tanpa melakukan perusakan terhadap benda saat pengujian," kata mantan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) itu. 
 
NDT juga dapat bermakna lebih luas. Pengujiannya bisa meliputi evaluasi dan investigasi yang berbasis kepada teknik kenukliran ataupun non-nuklir. Teknik kenukliran (radiografi) itu sendiri menggunakan sumber neutron, sinar-X, dan radioisotop pemancar sinar gamma.
 
"Indonesia harus mampu memanfaatkan teknologi nuklir semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat luas," kata dia.
 

Teknologi nuklir untuk apa?

Teknologi nuklir saat ini merupakan teknologi yang aman untuk pengembangan produk pangan yang unggul, alat kesehatan dan obat-obatan, pembangkit listrik, hingga industri otomotif.
 
Amarulla berharap Indonesia memiliki keunggulan dalam pemanfaatan teknologi nuklir dibandingkan negara-negara lain di Asia-Pasifik. Menurutnya, teknologi nuklir dapat berkontribusi positif dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
 
Baca: BRIN Memanggil Talenta Muda untuk Kembangkan Teknologi Nuklir di Indonesia
 
"Para pakar nuklir dari BRIN selama ini telah mengembangkan berbagai teknik dalam pemanfaatan teknologi nuklir dengan standar tinggi," kata dia.
 
Pertemuan akan berlangsung hingga 25 Agustus 2023. Masing-masing perwakilan negara peserta akan memaparkan berbagai program pemanfaatan teknologi nuklir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan