Ketua Departemen Teknologi Pertanian (TIN) Fateta, IPB University, Suprihatin menunjukkan bahwa tingkat keketatan seleksi masuk Prodi Teknik Industri Pertanian sebesar 10.65 persen pada tahun 2020. Hal ini dapat disebabkan karena kualitas dan prestasi yang telah diraih baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sampai saat ini, program studi Teknik Industri Pertanian telah mendapat akreditasi internasional dari Amerika serikat yaitu dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) pada tahun 2012-2019. Selain itu, di tingkat nasional, prodi ini berhasil mendapatkan nilai A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
“Saat ini kami juga sedang mempersiapkan akreditasi tingkat Internasional dari Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE), dan pelatihan-pelatihan kepada staf secara terus-menerus kami lakukan,” jelas Suprihatin.
Sebagai upaya menciptakan lulusan yang unggul dan kompeten, prodi ini memiliki 35 dosen. Dari jumlah tersebut, dosen bergelar doktor sebanyak 95 persen yang di dalamnya terdapat 35 persen di antaranya yang sudah menyandang gelar profesor.
Pada tahun 2020, Departemen TIN berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Departemen paling produktif dalam hal publikasi oleh IPB University dengan jumlah publikasi artikel ilmiah di tingkat Internasional yang terindeks scopus dengan rata-rata 3.32 publikasi per dosen.
“Prestasi ini tidak lain karena adanya kualitas sumberdaya manusia dan dukungan penuh dari departemen dan IPB University, serta didukung juga dengan berbagai sarana dan prasarana yang kami miliki," tambah Suprihatin.
Saat ini, lanjutnya, IPB memiliki fasilitas laboratorium yang cukup memadai. Beberapa laboratorium tersebut adalah Laboratorium Manajemen Lingkungan Industri, Laboratorium Bisnis dan Aplikasi Industri, Laboratorium Rujukan Kualitas Gula yang telah terdaftar di Komite Akreditasi Nasional sesuai ISO/IEC 17025.
Selain itu, IPB juga memiliki laboratorium yang telah terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, seperti Laboratorium Monitoring Kualitas Lingkungan dangan segala fasilitas di dalamnya.
"Dalam mendukung kegiatan belajar mengajar maupun penelitian lainnya, kami juga mempunyai Laboratorium Komputer dengan dukungan tambahan audio visual dan jaringan internet, unit pilot plant dan teaching industry dan perpustakaan dengan fasilitas telekonferensi, serta adanya studio mini. Semua fasilitas tersebut dapat digunakan oleh mahasiswa dan dosen dalam mendukung keilmuannya,” jelas Suprihatin.
Sepanjang 2020, program studi Teknik Industri Pertanian telah mencetak 25 mahasiswa berprestasi di kejuaraan nasional dan internasional. Salah satunya adalah Brilianza Azharul Mujahidin yang menjadi peserta favorit dalam kegiatan 1st International Conference Labma - Scientific Fair (IC-LSF) 2020.
Baca juga: 9 Jurusan Langka yang Hanya Ada Satu di Kampus Indonesia
Brilianza juga telah beberapa kali mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa dari kementerian. Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, program studi Teknik Industri Pertanian juga memiliki banyak kerja sama baik dari dalam maupun luar negeri.
Ragam kerja sama telah dijalin dengan banyak universitas di luar negeri seperti Villanova University (AS), Rhine Waal University (Jerman), Maejo University (Thailand), Universiti Putra Malaysia (Malaysia), Adelaide University (Australia), dan Institut National Des Sciences Appliquees De Toulouse, Toulouse, France (Perancis).
Program-program kerja sama tersebut tentunya menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa yang ingin meningkatkan kualitas diri melalui penguatan pengalaman internasional. “Hingga 2020 kami telah meluluskan sebanyak 3.760 mahasiswa,” tutup Suprihatin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id