Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

GIDKP Ajak Siswa SMA Diet Kantong Plastik Lewat Envirochallenge

Citra Larasati • 15 Februari 2022 17:10
Jakarta:  Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) menggelar 'Envirochallenge' bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat se-Indonesia. Gelaran berlangsung pada 14 Februari-4 Maret 2022.
 
Tantangan tersebut, diharapkan memberi edukasi kepada para siswa SMA yang akan tumbuh sebagai orang muda tentang isu lingkungan. Mereka diajak untuk mengubah gaya hidup dengan melakukan diet kantong plastik
 
"Target dari Envirochallenge adalah menuju sekolah bebas dari kantong plastik. Diet kantong plastik ini akan kita tanamkan sebagai gaya hidup baru di kalangan siswa," kata Program Manager GIDKP, Adithiyasanti Sofia dalam peluncuran Envirochallenge, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 15 Desember 2022.

Adhiti menjelaskan, GIDKP sendiri digagas sejak 2013 lalu. Gerakan tersebut semakin luas berkat dukungan The Body Shop Indonesia yang memiliki kepedulian yang sama soal lingkungan.
 
"Inisiatif itu akhirnya berdampak luas, hingga keluar peraturan pembatasan plastik sekali pakai pada 2016. Tercatat ada 70 kabupaten/kota yang menerapkan peraturan tersebut. Peraturan tersebut juga mengurangi penggunaan plastik di masyarakat hingga 55 persen," tuturnya.
 
Melihat keberhasilan itu, lanjut Adhiti, pihaknya mencoba menggandeng siswa SMA sebagai calon penerus bangsa, terlibat dalam gerakan diet kantong plastik. Pada 2019, GIDKP bersama The Body Shop Indonesia membuat workshop tentang modul envirochallenge untuk siswa dari sekolah di Jawa dan Bali.
 
"Kami paparkan kepada para siswa di 10 sekolah yang terpilih di Jawa dan Bali, seputar isu lingkungan yang akan dihadapi dunia, termasuk Indonesia di masa depan. Pemaparan itu akan membuka wawasan siswa soal isu-isu lingkungan," tuturnya.
 
Setelah itu, siswa diajak memetakan isu lingkungan di sekolah dan bagaimana membuat program efektif untuk solusinya. Setiap sekolah memiliki isu lingkungan yang berbeda sesuai kejadian yang banyak terjadi sekolah tersebut.
 
Adhiti menyebut, SMAN 4 Tangerang misalnya, menggagas pembuatan pembalut wanita dari kain. Hal itu guna mengurangi kasus wc mampet di sekolah akibat tersumbat sampah pembalut.
 
Selain pmbalut buatan pabrik juga memiliki unsur plastik di dalam produknya. "Lewat kegiatan ini, siswa jadi tergerak untuk ikut mengurangi sampah plastik. Mencari alternatif sebagai solusi. Jika budaya ini menyebar ke seluruh sekolah di Indonesia, maka dampaknya akan ke Indonesia. Penggunaan plastik sekali pakai juga akan semakin berkurang," ujarnya.
 
Tentang Envirochallenge, tantangan tersebut akan berlangsung secara daring. Ada tiga bidang yang dilombakan yaitu penulisan esai, pembuatan jingle, dan poster kreatif. "Lomba ini secara tidak langsung membuat siswa belajar tentang isu lingkungan. Semoga hasilnya seperti yang kita harapkan," kata Adhiti.
 
Baca juga:  SMAN 1 Sembalun, Siswa Pantang Pulang Sekolah Sebelum Setor Sampah Plastik
 
Hal senada dikemukakan Head of Values, Community and PR The Body Shop Indonesia, Ratu Maulia Ommaya. Pihaknya mendukung kegiatan yang terkait isu lingkungan, karena menyadari upaya itu tak bisa dilakukan pemerintah, NGO dan komunitas semata. Perlu ada peran swasta didalamnya.
 
"Hal itu sejalan dengan visi dan misi dari pendiri kami, Anita Roddick, yang juga aktivis lingkungan di Inggris. Kami memiliki kampanye yang mengajak orang untuk keren tanpa nyampah, yaitu 'Bring Back All The Bottle's," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan