Rektor IPB University, Arif Satria dan Presiden SNU, Hong Lim Ryu sepakat memperkuat kemitraan di bidang riset dan pendidikan, khususnya dalam bidang Green Bio Science atau sains yang mendukung keberlanjutan (sustainability). Salah satunya melalui upaya pengembangan dan inovasi pangan dan pertanian berkelanjutan.
Arif menyampaikan, seiring maraknya isu perubahan iklim, revolusi industri 4.0, pandemi covid-19, termasuk ancaman pandemi di masa depan, serta konflik global lainnya, IPB University menekankan pentingnya fokus pada resiliensi, sustainability dan transformasi dalam ragam kegiatan tridarma.
“IPB University berupaya membangun ekosistem pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat dengan berpatokan pada resiliensi, keberlanjutan dan transformasi pada segala aspek, dengan mempertimbangkan pentingnya future practices atau praktik masa depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arif menyatakan visi IPB University sejalan pula dengan kebijakan Korea Selatan tentang Green Deal dan Digital Deal. Kebijakan tersebut bertujuan mentransformasi ekonomi untuk memperkuat upaya mengatasi perubahan iklim, mendukung industri, energi baru terbarukan dan infrastruktur berbasis lingkungan.
“Dengan menggunakan momentum perubahan ini, IPB University dan SNU sepakat melanjutkan dan memperluas kerjasama yang telah berlangsung puluhan tahun dan semakin fokus pada upaya-upaya pengembangan dan penerapan Green Bio Sciences,” imbuhnya.
Acara penandatanganan MoU dan MoA ini berlangsung sebagai pembuka The 2nd SNU-IPB Green Bio Science Forum, sebuah ajang diskusi para dosen IPB University dan SNU serta stakeholder terkait dalam memperkuat jejaring melalui sharing pengalaman dan pemikiran untuk merancang pendekatan kolaboratif selanjutnya.
Forum tersebut juga menghadirkan Direktur Keuangan dan Umum Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), E Agust Hartono yang memaparkan dukungan pemerintah Indonesia untuk berbagai kegiatan riset dan pendidikan. Selain itu juga perwakilan Kementerian Pertanian Korea Selatan yang berbagi mengenai kebijakan Green Bio yang saat ini berlaku.
Arif mengungkapkan, SNU telah bekerja sama dengan IPB University pada setidaknya empat bidang keilmuan, yakni kehutanan dan lingkungan, peternakan, kedokteran hewan dan ekologi manusia. Selain itu, IPB dan SNU juga telah bermitra dalam membangun IPB-SNU Center for Agriculture and Bioscience (ICAB) dengan dukungan Korea International Cooperation Agency (KOICA) dengan pendanaan sekitar Rp 160 Miliar.
Program ICAB ini, sebut Arif, dapat secara langsung mendukung upaya riset bersama dan pengembangan kapasitas staf. Baik SNU maupun IPB University berharap kolaborasi riset dapat diperkuat untuk mencakup lebih banyak bidang, serta dapat ditingkatkan pula kerja sama dalam berbagai program akademik.
"Program yang akan diperkuat antara lain adalah program pertukaran bagi mahasiswa dan dosen dari kedua universitas, seperti melalui kursus musim panas (summer course) dan program gelar ganda (double degree),” jelas rektor.
Arif menambahkan, keberadaan kelas-kelas internasional di IPB University diharapkan mampu mempercepat implementasi proses kerja sama akademik tersebut sebagai wadah untuk memperkaya interaksi dan kolaborasi antardosen maupun mahasiswa IPB University dan SNU.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca juga: IPB University dan Jiangsu Ocean University Teken MoU |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News