Ketua Pokja Genetik UGM, Gunadi mengatakan BA.2 terdeteksi berdasarkan hasil "Whole Genome Squencing (WGS)" di Laboratorium FKKMK UGM pada awal Februari 2022. "BA.2 sudah ada di DIY berdasarkan 'running' awal Februari 2022," kata Gunadi. Rabu 2 Maret 2022.
Gunadi menjelaskan dari 47 sampel yang diperiksa di Labarotorium FKKMK UGM, 39 di antaranya positif Omicron dan 8 sampel positif varian Delta. Setelah dilakukan pendalaman, menurut Gunadi, dari 39 sampel yang terkonfirmasi positif Omicron, tujuh di antaranya diketahui merupakan subvarian Omicron BA.2 dan 32 lainnya merupakan BA.1 yang merupakan bentuk asli Omicron.
Varian BA.2 yang juga dijuluki siluman Omicron itu, kata Gunadi, memiliki kemampuan penularan lebih cepat dibandingkan BA.1. Meski demikian, ia belum dapat merinci identitas orang yang sampelnya terkonfirmasi positif Omicron di Laboratorium FKKMK UGM, baik BA.1 maupun BA.2.
"Harus dicek satu per satu," ucap Gunadi.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menuturkan sekitar 252 kasus BA.2 yang merupakan varian mutasi covid-19 dari Omicron terdeteksi di Indonesia berdasarkan pengamatan jumlah kasus hingga Februari 2022.
Baca juga: ITB Luncurkan Aplikasi Covid Trak, Tracing Penyebaran Omicron Lebih Mudah
Nadia mengatakan varian BA.2 memiliki karakteristik lebih cepat menular, termasuk meningkatkan keparahan pasien yang terpapar. Tapi, varian tersebut dipastikan belum mendominasi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News