Ilustrasi. Foto: Antara/Okky Lukmansyah
Ilustrasi. Foto: Antara/Okky Lukmansyah

Pembelajaran Tatap Muka, Dua Guru di Padang Terpapar Covid-19

Antara • 16 Februari 2021 15:05
Padang: SMP Negeri 10 Padang menghentikan proses pembelajaran tatap muka. Kebijakan ini dilakukan setelah dua orang guru di sekolah tersebut dinyatakan positif terpapar covid-19.
 
"Sebelumnya, proses belajar dibagi dua sesi, rombongan belajar sesi I masuk sekolah Senin, Selasa, Rabu, sesi II Kamis, Jumat, Sabtu, sekarang semuanya diganti ke daring," kata Kepala SMPN 10 Padang Dewi Anggraini di Padang, Selasa, 16 Februari 2021.
 
Menurut dia, setelah dua orang guru dinyatakan positif covid-19 seluruh siswa dan guru mengikuti tes usap massal yang difasilitasi Dinas Kesehatan di sekolah. Dilakukan pula penyemprotan sekolah dengan cairan disinfektan.

Ia menyebut hingga saat ini sebanyak 475 siswa telah mengikuti tes usap dan sisanya 339 lainnya belum karena sejumlah alasan. "Ada beberapa alasan orang tua tidak mengizinkan anaknya melakukan tes usap terutama karena khawatir," ujarnya.
 
Baca: Upgrading D3 ke D4 Tidak Asal Disetujui, Cek Syaratnya
 
Ia mendorong siswa yang belum tes usap untuk dibawa ke Puskesmas Pasar Ambacang mengikuti tes. Dua orang guru yang dinyatakan positif saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah.
 
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi menjelaskan sesuai ketentuan, persyaratan yang paling penting dalam sekolah tatap muka adalah kepastian pelaksanaan protokol covid-19 di dalam proses belajar.
 
Kriteria pertama setiap sekolah harus memiliki seluruh sarana prasarana protokol covid-19. Kemudian, guru-guru atau pihak sekolahnya harus melakukan tes usap serta izin dari orang tua peserta didik. Teknis pembelajaran dilakukan dengan sistem bergantian dengan kapasistas maksimal 50 persen siswa.
 
Baca: Kemendikbud Geser Prioritas Pendanaan Vokasi dari D3 ke D4
 
"Berarti, kalau ada satu lokal itu muridnya berjumlah 40 orang, saat belajar nanti akan dibagi 50 persen menjadi hanya 20 orang. Kemudian terkait jam pelajaran hanya separuh dari jam normal," ujarnya.
 
Sementara itu, terkait materi pelajaran, Habibul menyampaikan juga diterapkan separuh dari kurikulum normal sebelum pandemi covid-19. Sisanya, menjadi tugas mandiri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan