"Investasi R and D Indonesia termasuk yang terendah di Asia Tenggara dalam persentase Gross Domestik Product, kita baru mencapai 1,6 persen," kata Nizam di Jakarta, Jumat 21 Oktober 2022.
Yang lebih menyedihkan, kata dia, investasi itu masih didominasi dari uang negara. Di mana 74 persen anggaran R and D berasal dari APBN.
"Dan dari pihak swasta baru 26 persen," jelasnya.
Hal ini, kata Nizam, mempengaruhi posisi Indonesia dalam ekonomi. Utamanya, posisi Indonesia sebagai negara dengan penghasilan menengah.
"Jadi ini perlu kita transformasi, memperkuat dan menambah kontribusi swasta dalam R and D melalui kerja sama-kerja sama salah satunya dengan perguruan tinggi kita," tutup Nizam.
Baca juga: 7 Program Ekosistem Kedaireka Diluncurkan, Buka Peluang Kolaborasi Kampus dengan Industri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News