Anies Baswedan menyambangi Omar Baobed. DOK Instagram @aniesbaswedan
Anies Baswedan menyambangi Omar Baobed. DOK Instagram @aniesbaswedan

Sejarah Kemerdekaan RI

Kakek Anies Baswedan Sempat Terdampar di Singapura saat Bawa Surat Pengakuan Kedaulatan RI

Renatha Swasty • 16 September 2022 12:27
Jakarta: Kemerdekaan Indonesia dari penjajah melalui campur tangan banyak pihak. Termasuk, negara-negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia
 
Salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia ialah Mesir. Pengakuan itu melalui dokumen de jure Pemerintah Mesir. 
 
"10 Juni 1947, dokumen pengakuan ditandatangani PM sekaligus Menlu Mesir, Nokrashy Pasha. Mesirlah negara pertama yang de jure mengakui kemerdekaan Indonesia," cerita mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Instagram pribadinya @aniesbaswedan dikutip Jumat, 16 September 2022. 

H Agus Salim, AR Baswedan, Nazir Pamoentjak, dan Rasjidi memutuskan dokumen harus segera dibawa ke Tanah air untuk disampaikan ke Bung Karno.  Dokumen dibawa oleh AR Baswedan yang juga kakek Anies Baswedan. 
 
AR Baswedan berangkat dari Kairo ke Jakarta lewat Bahrain, Karachi, Kalkuta, Rangoon, Singapura, dan Jakarta. Perjalanan membawa dokumen itu tak mulus. 
 
AR Baswedan mesti menempuh perjalanan satu bulan dari Mesir ke Jakarta. Dia juga sempat terdampar di Singapura. 
 
Tiap kota ia berhenti untuk menggalang dana untuk membeli tiket. Dengan kemampuan bahasa Arab, Inggris, dan Belanda, AR Baswedan mendatangi tokoh setempat mencari biaya untuk tiket. 
 
"Awal Juli 1947, kakek kami, AR Baswedan, kembali dari Mesir membawa dokumen pengakuan de jure Pemerintah Mesir atas kemerdekaan RI. Dia terdampar di Singapura, lalu mencari keluarga yang berkerabat ibu mertuanya di Semarang, Syech Awab Baobed dan Siti Aisyah Basyarahil," cerita Anies. 
 
AR Baswedan meminta Awab dan Aisyah menjaga dokumen amat penting itu. Mereka setuju dan menyimpan di brankas rumah Nomor 7 lorong 35, Geylang Road, Singapura.
 
Kakek Anies Baswedan Sempat Terdampar di Singapura saat Bawa Surat Pengakuan Kedaulatan RI
DOK Instagram @aniesbaswedan
 
Akhirnya, pada 13 Juli 1947, AR Baswedan berangkat naik pesawat KLM dari Singapura ke Kemayoran dengan tiket urunan simpatisan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang diorganisir pengusaha Ibrahim Assegaf.
 
Anies mengaku baru mendengar cerita lengkapnya saat mengunjungi Omar Baobed, 78. Omar menceritakan peristiwa tahun 1947 yang ia dengar dari orang tuanya.
 
"Kami pernah dengar langsung kisah ia terdampar di Singapura. Tapi baru tadi malam dengar detail kisah dokumen itu," kata Anies. 
 
Anies senang dalam kunjungan ke Sigapura bisa menyempatkan berkunjung ke rumah Omar dan napak tilas. Kini, mereka sudah pindah dari Geylang Road dan tinggal dengan anaknya, Feisal. 
 
"Beliau tunjukkan foto-foto orang tuanya dan bercerita tentang masa lalu yang didengar dari orang tuanya," kata Anies. 
 
Anies masih teringat cerita kakeknya ihwal dokumen pengakuan itu amat penting. Agus Salim meminta AR Baswedan menjaga benar dokumen itu saat perpisahan di Kairo. 
 
“Bagi saya tidaklah penting apakah Saudara sampai di Tanah Air atau tidak. Yang penting, dokumen-dokumen itu sampai di Indonesia dengan selamat!" kenang Anies menirukan kakeknya. 
 
Amanat tersebut dijalankan hingga dokumen itu sampai di Tanah Air dan diserahkan ke Bung Karno di Gedung Agung, Yogyakarta. Sejak itu, Indonesia resmi mempunyai pengakuan de jure internasional. 
 
Baca juga: Sejarah Pengakuan Kemerdekaan dan Kedaulatan Indonesia dari India

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan