Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Americo, mengatakan seluruh sekolah di daerahnya telah siap mengikuti Tes Kemampuan Akademik, baik jenjang SMA maupun SMK, setelah menjalani beberapa kali simulasi tanpa kendala berarti. Pemrov Lampung, kata Thomas, sudah melakukan simulasi, baik SMA maupun SMK.
"Hasilnya lancar tanpa masalah. Ini juga menjadi data awal kemampuan masing-masing siswa agar bisa kita tingkatkan lagi melalui treatment yang lebih tepat. Program ini sangat bagus sebagai benchmark awal untuk penguatan lanjutan,” ujar Thomas kepada media, Jumat, 31 Oktober 2025.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan sekolah-sekolah di daerah di kawasan terdepan, terluar, tertinggal (3T) yang menunjukkan antusiasme tinggi. Pemerintah provinsi bekerja sama dengan penyedia layanan internet dan telah menyiapkan solusi jaringan internet, untuk menjamin kelancaran pelaksanaan ujian.
“Pak Gubernur juga memantau langsung dan meminta agar layanan di lapangan aman semua. Kami sudah mitigasi sekolah-sekolah yang jaringannya belum stabil agar tetap bisa ikut ujian,” jelasnya.
Dukungan serupa terhadap pelaksanaan TKA juga datang dari wilayah timur Indonesia. Di Papua, persiapan berjalan dengan semangat yang sama untuk memastikan pelaksanaan ujian berlangsung lancar dan berintegritas.
Selain itu ada pula kawasan lain yang sudah mempersiapkan TKA dengan lancar. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor, Kamaruddin, menegaskan, TKA bukan penentu kelulusan siswa, melainkan sarana pemetaan kemampuan akademik.
“TKA itu penting karena hasilnya dapat digunakan saat mendaftar ke perguruan tinggi negeri maupun akademi kedinasan,” ujarnya dalam sebuah Webinar Gerakan Membangun Papua, belum lama ini.
Ia menambahkan, sejumlah perguruan tinggi dan industri besar juga mempertimbangkan hasil TKA sebagai salah satu indikator seleksi penerimaan. Kamaruddin menjelaskan, mata pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris, disertai pilihan bidang lain sesuai minat siswa.
Ia menegaskan, pentingnya menjaga kejujuran selama pelaksanaan ujian agar hasilnya menjadi tolok ukur objektif bagi peserta. “Biak siap melaksanakan TKA, dan kami mengingatkan sekolah agar tidak ada praktik sedekah nilai. Biarkan hasil TKA menjadi cerminan kemampuan sebenarnya,” tegasnya.
Sementara di wilayah barat dan tengah Indonesia, persiapan juga menunjukkan progres positif. Di Jawa Timur, sebanyak 390.186 siswa dari 4.323 sekolah akan mengikuti TKA secara serentak pada 3–6 November 2025. Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menghimbau siswa untuk mempersiapkan diri dengan baik dan tidak meremehkan ujian.
Menurutnya, hasil TKA akan digunakan sebagai validator nilai rapor dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), sehingga dapat memperkuat objektivitas penilaian sekolah.
Aries menambahkan, TKA menjadi instrumen penting bagi sekolah dalam menilai capaian akademik sekaligus meningkatkan mutu pendidikan. Dari sisi teknis, pelaksanaan ujian juga mendapat dukungan penuh dari PLN untuk memastikan pasokan listrik dan jaringan internet tetap stabil, terutama di daerah terpencil.
“PLN sudah menyiapkan UPS dan genset cadangan agar ujian berjalan tanpa gangguan,” ujarnya belum lama ini. Secara nasional, lebih dari 3,5 juta siswa akan mengikuti TKA 2025. Di Jawa Timur, 3.026 sekolah akan melaksanakan TKA secara daring penuh dan 1.297 sekolah menggunakan sistem semi-daring untuk menyesuaikan kondisi jaringan di wilayah kepulauan. Aries berharap TKA dapat menjadi pengalaman berharga bagi siswa sekaligus tolok ukur peningkatan mutu pendidikan di daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
