Ilustrasi penelitian. DOK UI
Ilustrasi penelitian. DOK UI

Keren! Fisikawan Muda BRIN Sabet AONSA YRF Australia 2023

Renatha Swasty • 16 Maret 2023 08:37
Jakarta: Fisikawan muda dari Pusat Riset Fisika Kuantum Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ferensa Oemry, terpilih menjadi salah satu pemenang Asian Oceania Neutron Scattering Association Young Research Fellow 2023. AONSA YRF merupakan program Australia untuk mendukung ilmuwan muda sangat berbakat dengan potensi kepemimpinan di wilayah Asia-Oseania, membantu mengembangkan karier dan keahlian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi neutron.
 
"Saya sangat berterima kasih atas penghargaan AONSA YRF 2023 ini karena saya memperoleh kesempatan langka untuk belajar ilmu baru di bidang metal organic framework (MOF) menggunakan fasilitas inelastic neutron scattering (INS) di lembaga nuklir Australia," ujar Ferensa dikutip dari laman brin.go.id, Kamis, 16 Maret 2023.
 
Ferensa terpilih sebagai pemenang AONSA YRF 2023 bersama satu peserta dari China Spallation Neutron Source China, Jianyuan Wu. Kedua ilmuwan muda yang sangat berbakat ini akan mengunjungi fasilitas neutron utama di wilayah Asia-Oceania untuk penelitian kolaboratif menggunakan neutron.

Sehingga, mereka berkesempatan melakukan eksperimen yang memanfaatkan hamburan neutron di salah satu pusat hamburan neutron terbesar di Australia, yakni ANSTO.
Ferensa beserta kolega baru-baru ini juga telah menerbitkan artikel di jurnal Physical Chemistry - Chemical Physics (PCCP) berjudul Experimental and computational studies of sulfided NiMo supported on pillared clay: catalyst activation and guaiacol adsorption sites.
 
Biofuel merupakan salah satu sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil yang ketersediaannya semakin menipis. Produksi biofuel berkelanjutan, tanpa menggunakan bahan baku dari sumber bahan makanan, dapat dilakukan dengan mengonversi limbah pertanian yang banyak mengandung senyawa lignoselulosa menjadi bio-oil melalui proses pembakaran singkat.
 
Ferensa menjelaskan kandungan oksigen yang tinggi pada bio-oil perlu dihilangkan melalui proses hidrodeoksigenasi (HDO) dengan menggunakan katalis. Namun, penggunaan katalis komersial berbasis alumina umumnya mengalami beberapa masalah seperti menurunnya aktivitas katalitik akibat situs aktif yang teracuni oleh air, oksigen, logam alkali dan tertutup oleh deposisi karbon sisa proses HDO.
 
Bersama para kolaboratornya, dia meneliti katalis NiMoS2/Al-PILC sebagai alternatif dari katalis komersial karena material pendukung berbasis silika seperti tanah liat berpilar tidak mudah mengalami proses deaktivasi. Spektroskopi x-ray absorption fine structure (XAFS) dan simulasi density functional theory (DFT) digunakan untuk mempelajari struktur lokal situs aktif dari katalis NiMoS2/Al-PILC.
 
Selanjutnya, kalkulasi DFT mengenai penyerapan guaiacol (salah satu model lignoselulosa yang sederhana) pada katalis dapat divalidasi dengan data inelastic neutron scattering. Mekanisme proses HDO untuk meningkatkan kinerja katalis dalam proses produksi biofuel generasi kedua dapat diperoleh dalam penelitian ini.
 
Dengan demikian, peneliti lain maupun pihak industri dapat terbantu untuk menemukan katalis yang tepat dan efektif dalam produksi biofuel generasi kedua.
 
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Physical Chemistry Chemical Physics (PCCM), jurnal bereputasi tinggi terbitan Royal Society of Chemistry dalam bidang kimia-fisika interdisiplin. Bagi yang tertarik dapat membaca lebih jauh penelitian Ferensa dan kawan-kawan melalui situs web PCCM: https://doi.org/10.1039/D2CP03987G.
 
Selain itu, Ferensa sudah mempublikasikan 13 karya tulis ilmiah bersama para kolaboratornya yang sebagian besarnya adalah berupa makalah di jurnal internasional bereputasi. Penelitian yang sudah dipublikasikan di berbagai jurnal di antaranya terkait dengan katalis untuk alat diesel oxidation catalyst (DOC), katalis untuk produksi biofuel generasi kedua, serta pita superkonduktor, anoda baterai lithium, dan simulasi distribusi medan magnet alat magnetizer.
 
Dia berharap hasil penelitiannya bisa memberi manfaat bagi industri dalam negeri dalam waktu 10-20 tahun mendatang. Pemuda kelahiran Montpellier pada 13 Februari 1982 ini menyelesaikan pendidikan sarjana pada Program Studi Fisika pada 2000 hingga 2005, Institut Teknologi Bandung, serta Pendidikan master dan doktor pada 2008 hingga 2014 di Osaka University, Jepang.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan