Pengukuhan empat guru besar baru Unnes. DOK Unnes
Pengukuhan empat guru besar baru Unnes. DOK Unnes

Unnes Tambah 4 Guru Besar Baru

Renatha Swasty • 08 Februari 2023 09:22
Jakarta: Universitas Negeri Semarang (Unnes) menambah empat guru besar kini total memiliki 96 guru besar. Rektor Unnes Martono menyampaikan penambahan guru besar ini merupakan bukti Unnes merupakan lembaga pendidikan yang terus bertumbuh menjadi perguruan tinggi yang semakin hebat.
 
“Keberadaan profesor yang memiliki prestasi cemerlang yang membuat Unnes semakin teguh sebagai perguruan tinggi berkelas dunia dan pelopor kecemerlangan pendidikan yang berwawasan konservasi,” kata Martono dikutip dari laman unnes.ac.id, Rabu, 8 Februari 2023.
 
Keempat guru besar yang dikukuhkan, yakni Prof. Dr. Suwito Eko Pramono, M.Pd dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) sebagai guru besar dalam bidang ilmu Manajemen Mutu Pendidikan Sejarah, Prof. Dr. Heny Setyawati, M.Si dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) sebagai guru besar dalam bidang ilmu Psikologi Olahraga, Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Pengembangan Calon Guru IPA Profesional dan Prof. Samsudin Anis, S.T., M.T., Ph.D dari Fakultas Teknik (FT) sebagai guru besar dalam bidang ilmu Termodinamika.

Martono mengatakan sebagai perguruan tinggi Unnes menyimpan banyak potensi keilmuan. Dia menuturkan dengan potensi kelimuan itu Unnes akan sukses bertransformasi menjadi perguruan tinggi berkelas dunia dan pelopor kecemerlangan pendidikan yang berwawasan konservasi.
 
“Kita memiliki 101 program studi dari cabang ilmu yang sangat beragam. Pada masing-masing program studi itu ada pakar dari subdisiplin berbeda. Insyaallah Unnes akan sukses bertransformasi menjadi perguruan tinggi berkelas dunia dan pelopor kecemerlangan pendidikan yang berwawasan konservasi,” tutur Martono.

Orasi ilmiah

Keempat guru besar yang dikukuhkan menyampaikan orasi ilmiah beragam. Prof. Dr. Suwito Eko Pramono, M.Pd. menyampaikan orasi ilmiah berjudul Perlukah Manajemen Pendidikan dalam Meningkatkan Kinerja Akademik.
 
Dia menilai penerapan manajemen pendidikan bukan sekadar untuk menaikkan gengsi dan prestise melainkan sebagai upaya sistematis, sistemis, dan objektif. Melalui gagasan intelektualnya, Ia merancang perencanaan berbasis data yang disusun berdasarkan hasil internal factor analysis summary (IFAS) dan external factor analysis summary (EFAS) bukan sekadar SWOT analysis guna mewujudkan pendidikan yang efektif dan efisien.
 
Prof. Dr. Heny Setyawati, M.Si. memaparkan orasi ilmiahnya berjudul Aspek Psikologis dan Performa Atlet. Dia menyebut latihan keterampilan psikologis menjadi satu bentuk latihan yang sangat dibutuhkan atlet.
 
Heny menjelaskan latihan psikologis harus dilakukan setiap hari pada saat persiapan umum, persiapan khusus, dan pra kompetisi. Dia menuturkan latihan keterampilan psikologis teratur dan fokus sesuai tujuan akan membuat daya tahan mental atlet menjadi kuat sehingga mencapai prestasi maksimal pada setiap pertandingan.
 
Orasi ilmiah selanjutnya disampaikan Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd. yang memaparkan pidato pengukuhan berjudul Pengembangan Calon Guru IPA Profesional. Ia menjabarkan tantangan menyiapkan calon guru IPA saat ini lebih kompleks karena dihadapkan pada karakteristik generasi milenial yang sedang disiapkan menjadi calon guru.
 
Menurut penelitiannya, pengembangan calon guru IPA harus terus dilakukan berkelanjutan melalui penelitian, pengembangan kurikulum, pelatihan, microteaching, dan praktik pengalaman lapangan di sekolah mitra. Sehingga, dapat menghasilkan lulusan profesional yang diharapkan dapat mengembangkan keterampilan saintis siswa di Indonesia.
 
Sementara itu, Prof. Samsudin Anis, S.T., M.T., Ph. D. dalam paparannya menyampaikan orasi ilmiah berjudul Peran Termodinamika dalam Penyediaan Energi Terbarukan dan Air Minum dari Udara. Berkat ilmu termodinamika yang Ia dalami, Samsudin berhasil menciptakan bio-oil dan biodiesel berbahan limbah padat maupun limbah cair.
 
Kemudian, menciptakan alat Atmospheric Water Maker yang memproduksi air minum dari udara, mengembangkan sistem pembangkit listrik hybrid berbasis energi angin dan energi surya yang dilengkapi sistem IoT sebagai sumber energi terbarukan, serta menciptakan charcoal briquette dari tempurung kelapa yang berhasil memenuhi kualitas standar briket industri mitra.
 
Hal tersebut digagas sebagai usaha mengatasi krisis energi dan air bersih untuk menjaga ketahanan energi dan pangan di masa depan.
 
Baca juga: Mau Masuk Unnes? Ini 3 Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru 2023 yang Dibuka

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan